Desi menggigit bibirnya. "Ok tapi jangan yang lain ya pak! Atau saya teriak" Ancam desi tegas. Desi berlutut di depan kasur kecil yang reyot di ruang belakang toko, udara pengap bercampur bau obat-obatan dan keringat pria itu. Sweaternya sudah terlepas, tanktop dan bra tergantung longgar di perutnya, membiarkan kedua payudaranya yang montok dan kencang bergoyang bebas setiap kali ia bergerak.
1372Please respect copyright.PENANAOokodEiTw3
1372Please respect copyright.PENANAlEFm67nBem
1372Please respect copyright.PENANAPdluFz4JJk
Puting cokelatnya mengeras karena sentuhan dan gairah yang mulai menyala di tubuhnya. Pria itu duduk di depannya, celananya tergantung di lutut, penisnya yang sudah tegang penuh menjulang ke arah wajah Desi—panjang sekitar dua puluh sentimeter, batangnya tebal dengan urat-urat menonjol seperti tali, kepala merah muda basah oleh pre-cum yang menetes pelan.
1372Please respect copyright.PENANAzLgZXBrPuT
1372Please respect copyright.PENANAxWqQoQ8dV4
1372Please respect copyright.PENANAEECVgyPQRB
Ia menatap penis itu sejenak, bibirnya terbuka sedikit, merasakan panas yang menyeruak dari ujungnya. “Ini demi diskon besar,” gumam Desi dalam hati, tapi ada getar aneh di perutnya, campuran antara keengganan dan rasa penasaran yang membuat vaginanya sedikit basah.
1372Please respect copyright.PENANAqOMYhLqPP6
1372Please respect copyright.PENANAn58CEktATo
1372Please respect copyright.PENANASKeO8uUoqe
Tangan kanannya meraih batang penis pria itu, jari-jarinya melingkari kulit hangat yang berdenyut, mengocok pelan dulu untuk merasakan kekerasannya. Pria itu mendesah, tangan kirinya langsung meraih payudara kiri Desi, meremasnya kasar hingga daging putihnya meluber di antara jari-jarinya, putingnya dicubit pelan yang membuat Desi menggelinjang.
1372Please respect copyright.PENANAQ7oVreCnrE
1372Please respect copyright.PENANAbW3NdxKvxM
1372Please respect copyright.PENANA1UBnJpk51w
Sepuluh menit berlalu Desi terus mengocok penis pria penjaga apotek itu namun tak kunjung Ejakulasi. "Duh lama banget sih pak! Pegel nih" protesnya.
1372Please respect copyright.PENANAMSHOlxMxwf
1372Please respect copyright.PENANAKxSyZbzTqV
1372Please respect copyright.PENANATHzLPLti9o
"Hehehehe , itu artinya obatnya manjur mbak" Katanya. Desi merasa terjebak dengan permainannya sendiri.
1372Please respect copyright.PENANAXdf32Hu604
1372Please respect copyright.PENANA9fdgJ29Ihe
1372Please respect copyright.PENANAxfzkvALLU5
"Disepongin aja mbak, siapa tau cepet keluar" Katanya sambil terkekeh.
1372Please respect copyright.PENANAPpkgcIFcGB
1372Please respect copyright.PENANA2pvVCyqF4F
1372Please respect copyright.PENANAQpI9FbDqss
"Diskon Seratus persen ya" Kata Desi
1372Please respect copyright.PENANA1s4iMzGJRV
1372Please respect copyright.PENANAsW93T5xV1k
1372Please respect copyright.PENANAUmLI6cFW3E
"saya diskon 75% dan obat batuknya gratis" Katanya.
1372Please respect copyright.PENANAo8EsNzw9O8
1372Please respect copyright.PENANA8gqGMZQ8iv
1372Please respect copyright.PENANAJG2wrBnUoW
"Ok deal" Kata Desi ragu-ragu.
1372Please respect copyright.PENANATirnGOXW8O
1372Please respect copyright.PENANAMoHGoALdUE
1372Please respect copyright.PENANAlyUhVGa5EB
“Ayo Mbak nggak usah ragu-ragu gitu... sepong kontol saya ini,” kata pria itu dengan suara serak, pinggulnya maju sedikit mendorong kepala penisnya ke bibir Desi. Desi menarik napas dalam, lidahnya keluar menyentuh ujung kepala yang licin, menjilat pre-cum yang asin dan lengket.
1372Please respect copyright.PENANAGu0OVsURI4
1372Please respect copyright.PENANAEQclOXD85i
1372Please respect copyright.PENANA9tCH6CwKWH
Rasa itu aneh tapi membangkitkan nafsunya, membuatnya membuka mulut lebih lebar. Ia menelan kepala penis itu perlahan, bibirnya melingkar rapat di sekitar batang, lidahnya berputar di bawahnya menggosok urat-urat yang menegang. Pria itu mengerang pelan, “Ahh, enak... lebih dalam lagi. Mbak pasti belum pernah ngerasain kontol segede ini kan?”
1372Please respect copyright.PENANAXs0cv6udjf
1372Please respect copyright.PENANASuKaA3fjkV
1372Please respect copyright.PENANAZWs4yxooFv
Desi mulai menggerakkan kepalanya naik turun, mulutnya menjepit penis itu dengan hisapan kuat, air liurnya membasahi batang hingga setengahnya mengkilap. Tangan kirinya ikut mengocok bagian bawah yang tak muat di mulutnya, jarinya memutar di pangkal di mana bulu kemaluannya tebal.
1372Please respect copyright.PENANApwyDFoAVIc
1372Please respect copyright.PENANAbc4L6R0URH
1372Please respect copyright.PENANANaCrntFNr3
Setiap kali ia menarik kepala keluar, benang air liur menjuntai dari bibirnya ke kepala penis, dan ia langsung menjilatnya bersih sebelum menelan lagi lebih dalam. Payudaranya bergoyang hebat mengikuti ritme, putingnya bergesekan dengan telapak tangan pria itu yang meremas tanpa henti, mencubit dan menarik hingga Desi mendesis pelan di antara hisapannya.
1372Please respect copyright.PENANA6h8UREQYOM
1372Please respect copyright.PENANAQGQsaLDc8g
1372Please respect copyright.PENANAZePcEXA6Nk
“Kontol bapak, gede dan keras. Ini beneran karena obat itu kan pak? Tanya Desi disela-sela menghisap penis pria itu.
1372Please respect copyright.PENANALM9Du6O6FA
1372Please respect copyright.PENANAR2LHoKoGya
1372Please respect copyright.PENANA1i15OQKQ7C
“Ohhh… Iya beneran mbak. Bayangin nanti suami mbak bisa punya kontol yang gede dan keras kaya punya saya. Mbaknya pasti puas deh. Oohhhh…” fantasi Desi tiba-tiba muncul membayangkan suaminya punya stamina dan penis sebesar ini setelah minum obat kuat yang ditawarkan penjaga apotek itu. Ia mempercepat gerakan, pipinya cekung karena hisapan, lidahnya menekan bagian bawah kepala penis setiap kali menarik. Pria itu menggenggam rambut Desi, mendorong pinggulnya maju pelan,
1372Please respect copyright.PENANAzsVb6JAx0X
1372Please respect copyright.PENANAscUCDyzki2
1372Please respect copyright.PENANAtA61rB3SAy
“Iya, sepong lebih cepet... Mbak pinter banget nyepongnya.” Desi merasa penis itu berdenyut lebih kuat di mulutnya, panjangnya menyentuh tenggorokannya membuatnya tersedak sedikit, tapi ia tahan, air mata menetes di sudut matanya karena kepaka penis menghantam tenggorokan yang membuatnya mengeluarkan suara seperti ingin muntah “Hueekk…” begitu bunyinya.
1372Please respect copyright.PENANALP0fh4fxod
1372Please respect copyright.PENANAaRF1UPNoCB
1372Please respect copyright.PENANAuKEL8yceF2
Setelah beberapa menit, pria itu mulai menggeliat, napasnya tersengal, “Mbak... saya mau keluar...” Desi mengangguk pelan tanpa melepas, mulutnya bekerja lebih gencar, tangannya memompa pangkal penis dengan cepat.
1372Please respect copyright.PENANAHDBZOS82k2
1372Please respect copyright.PENANAQMcS5NJ00c
1372Please respect copyright.PENANAQcdZ1Ed7ko
Akhirnya, penis itu meledak—cairan putih yang sangat kental serta hangat itu menyembur deras ke dalam mulut Desi, mengisi rongga mulutnya dengan rasa asin pekat, semburan kuatya memaksa Desi untuk menelannya sementara sisanya menetes dari sudut bibirnya ke dagunya, jatuh ke payudaranya yang masih diremas. Pria itu mengerang panjang, tubuhnya gemetar sebelum menarik penisnya keluar, meninggalkan Desi berlutut dengan mulut basah dan wajah memerah.
1372Please respect copyright.PENANAouiUhpv0Zv
1372Please respect copyright.PENANAbKEgKWFAlg
1372Please respect copyright.PENANAFEtV5K0Tcs
Desi mengambil tisu diatas kasur dan memuntahkan sisa-sisa sperma yang ada di dalam mulutnya ke tisu itu. Desi bangkit pelan, menyeka bibirnya dengan punggung tangan, merasakan sisa sperma pria itu di lidahnya. “Deal-nya ingat ya, Pak... diskon tujuh puluh lima persen plus obat batuk gratis,” katanya tegas, suaranya masih serak.
1372Please respect copyright.PENANAJEt9dcEF18
1372Please respect copyright.PENANAmqmS4v3zWL
1372Please respect copyright.PENANATBQFdGTBaG
Pria itu tersenyum lebar, menarik celananya naik sambil mengangguk, “Tentu, Mbak. Besok kalau mau bukti lagi, datang aja.” Desi buru-buru merapikan pakaiannya, payudaranya kembali tertutup bra dan tanktop, tapi getar gairah di tubuhnya belum sepenuhnya hilang saat ia keluar dari ruang belakang, tas obat di tangan dengan harga yang jauh lebih murah.
1372Please respect copyright.PENANAydwEsuPslb
1372Please respect copyright.PENANA9EHqpcVtcK
1372Please respect copyright.PENANAIeiTqVJpvR
Desi segera menuju parkiran motor yang terletak di belakang pasar. Ia sempat menengok jam tangannya — sudah pukul sebelas siang. Matahari mulai terik dan menyengat, membuat keringat menetes di pelipisnya. Dengan napas sedikit terengah, ia menyalakan motor maticnya dan bergegas pulang. Dua puluh menit kemudian, suara mesin motor berhenti di depan rumah.
1372Please respect copyright.PENANAC1pzyesWnf
1372Please respect copyright.PENANA8tUo2OHSF2
1372Please respect copyright.PENANA0nYVzCp5ZV
“Assalamualaikum,” seru Desi sambil menenteng kantong plastik berisi sayuran dan seekor ayam kampung yang sudah dibersihkan.
1372Please respect copyright.PENANAwgKpra8qOo
1372Please respect copyright.PENANASUBpZcHJKZ
1372Please respect copyright.PENANAOVw8iLZRBY
“Salam,” jawab Darto dari ruang tengah, matanya tak lepas dari televisi yang menyiarkan berita siang.
1372Please respect copyright.PENANArNvrVmllBV
1372Please respect copyright.PENANAL6imCxwjUG
1372Please respect copyright.PENANAU9MmK9uEQw
Desi tersenyum kecil, lalu melangkah menuju dapur. Ia meletakkan semua belanjaannya di atas meja, membenarkan rambut yang agak berantakan kemudian mengikatnya lagi.
1372Please respect copyright.PENANAUigjUF6mk1
1372Please respect copyright.PENANAB4QvNWbK1a
1372Please respect copyright.PENANAP1xbjSf7X9
Ia berjalan menuju kamar tidurnya, ia berhenti sejenak saat akan melangkahkan kaki kembali ke dapur. Darto menatap tubuhnya yang kini hanya memakai tanktop warna putih sementara tali bra warna hitamnya terlihat jelas dan celana super pendek. “Panas banget hari ini ya pak” Katanya sambil melangkahkan kaki menuju dapur, dari ekor mata Desi yakin bahwa mertuanya itu terus menatap tubuhnya nyaris tak berkedip.
1372Please respect copyright.PENANAOVNWvBhIeb
1372Please respect copyright.PENANAmTvoKLkcmn
1372Please respect copyright.PENANAyl0h2luItp
Ia kembali ke dapur lalu membuka satu per satu kantong plastik. Aroma segar daun bawang dan kemangi memenuhi ruangan, berpadu dengan hawa panas dari luar yang perlahan menembus masuk lewat celah jendela.
1372Please respect copyright.PENANAzWvwAXLdXe
1372Please respect copyright.PENANAk6jBOaNIXy
1372Please respect copyright.PENANAJX5UOf0lTl
Desi mulai memasak makanan kesukaan mertuanya itu, ayam goreng dan tumis kangkung, tak terasa adzan mulai berkumandang dari kejauhan, Darto berjalan menuju halaman belakang rumah untuk mengambil wudhu. Tatapannya sempat tertumbuk pada tubuh menantunya yang hanya berbalut tanktop putih dan celana pendek warna hitam, punggungnya basah oleh keringat, paha putih mulusnya terlihat menggoda mengkilat karena keringat. Darto terus melangkah namun pandangannya terus tertuju pada tubuh Desi.
1372Please respect copyright.PENANAVuBFaM2159
1372Please respect copyright.PENANAxucLzZfBXI
1372Please respect copyright.PENANAG4almJabM6
Desi baru selesai masak, ketika darto baru keluar dari kamarnya. Masih mengenakan sarung, baju koko dan kopiah diatas kepalanya menutupi rambutnya yang sudah beruban. “Pak makan dulu, Desi baru selesai masak nih” Katanya sambil menata makanan diatas meja sementara mata Darto masih terpaku pada belahan dada Desi yang bergoyang saat meletakan makanan diatas meja.
1372Please respect copyright.PENANApMorbx0mrk
1372Please respect copyright.PENANAzBLiH3PO35
1372Please respect copyright.PENANA18S6dkbD3J
“Kamu udah makan Des?” Tanyanya sambil menyendok nasi ke piringnya.
1372Please respect copyright.PENANAoP9eNXwWHB
1372Please respect copyright.PENANAqmf0peSrYb
1372Please respect copyright.PENANAm124u2yzXE
“Nanti aja pak” Tanya Desi sambil mengambil sebotol obat sirup batuk “Oh iya pak, ini diminum sehari tiga kali sesudah makan” Katanya lembut.
1372Please respect copyright.PENANAEyMSuP0dri
1372Please respect copyright.PENANAxYikzv5saf
1372Please respect copyright.PENANAgVrBJpHY4M
“Terima kasih ya Des” Ucapnya singkat lalu Darto mulai makan dan nampak lahap memakan masakan dari menantunya itu.
1372Please respect copyright.PENANAGOrT4YSdAF
1372Please respect copyright.PENANA06eODoGzrz
1372Please respect copyright.PENANABwbWgMz8nr
“Pak, Desi balik ke kamar ya. Kalo ada perlu apa-apa panggil aja” Ucapnya sambil berjalan menuju kamarnya.
1372Please respect copyright.PENANALkEEcKLlXl
1372Please respect copyright.PENANAUsIf6GkwpB
1372Please respect copyright.PENANAJUFrvBshwN
Kamar Desi dan Darto bersebelahan, di depan kamar Desi adalah ruang tengah yang terdapat TV dimana posisinya menempel di tembok kamar Desi, jadi jika seseorang duduk di sofa yang menghadap TV bisa melihat kearah kamar Desi.
1372Please respect copyright.PENANAdi5VgSLwPv
1372Please respect copyright.PENANASQ7yxAn3j3
1372Please respect copyright.PENANAQMz3lEk28X
Sore hari menjelang, Desi sedang berada di ruang tengah, asyik dengan ponselnya sebelum seseorang mengetuk pintu rumahnya.
1372Please respect copyright.PENANAniNgh10Jdd
1372Please respect copyright.PENANALZGpfH1uIF
1372Please respect copyright.PENANAicG4jAQSFR
“Assalamualaikum,” suara seorang pria terdengar dari luar.
1372Please respect copyright.PENANAXWDcM179Am
1372Please respect copyright.PENANAGxUAGea87f
1372Please respect copyright.PENANA8jhZUOQKCY
“Waalaikumsalam,” sahut Desi sambil menuju pintu depan.
1372Please respect copyright.PENANAf09bZahiev
1372Please respect copyright.PENANAlCFZGGd3jq
1372Please respect copyright.PENANAt5QkwKBC9h
Dari balik pintu muncul dua orang pria berusia sekitar empat puluhan. Satu mengenakan topi pet, yang lain berambut agak gondrong. Keduanya bertubuh kekar, kulit hitam legam dengan rahang tegas. Pria bertopi terlihat lebih tinggi, dan keduanya tersenyum lebar saat melihat Desi. Desi berpikir, mungkin mereka pekerja dari ayah mertuanya.
1372Please respect copyright.PENANAJ0KijTbksJ
1372Please respect copyright.PENANAaIgiqSxIlE
1372Please respect copyright.PENANAX3pUtitiJR
“Non, Pak Darto ada?” tanya pria bertopi, tatapannya tak lepas dari tubuh Desi, terutama payudara montok yang menonjol di balik tanktop tipisnya.
1372Please respect copyright.PENANAxJrhAUK8XH
1372Please respect copyright.PENANAF6C5fIK9k1
1372Please respect copyright.PENANAECABlS1BRP
“Oh, ada kok, tapi kayaknya lagi di kamarnya,” jawab Desi ramah. “Masuk dulu, Pak.” Ia mempersilakan keduanya masuk dan duduk di ruang tamu. “Kalau boleh tahu, ada perlu apa ya, Pak?”
1372Please respect copyright.PENANAzoR1cFIRtY
1372Please respect copyright.PENANAgnp7tOoz4e
1372Please respect copyright.PENANAnrA2KmfQJk
Pria berambut gondrong menjawab, “Iya, Non, kami nggak liat Pak Darto seharian di kebun. Ada urusan soal panen.” Suaranya singkat, tapi matanya menyusuri lekuk pinggul Desi.
1372Please respect copyright.PENANAPxlZoRBSg2
1372Please respect copyright.PENANA6gTaekuaCV
1372Please respect copyright.PENANAPenYxbJQep
“Oh, gitu ya, Pak. Yaudah, saya panggilin Bapak dulu deh,” kata Desi sambil berlalu. Saat ia berjalan menuju dapur, pantat montoknya bergoyang pelan, menarik perhatian kedua pria itu seperti magnet.
1372Please respect copyright.PENANA42TMXEBfUP
1372Please respect copyright.PENANAIdyiQSRRzj
1372Please respect copyright.PENANATatjzOpjmg
“Gila, mantunya Pak Darto seksi banget ya?” bisik pria bertopi, suaranya penuh nafsu. Ia menyikut temannya pelan.
1372Please respect copyright.PENANA5ABr3hlCgt
1372Please respect copyright.PENANA9K3DB6HfFZ
1372Please respect copyright.PENANAY8iVN9VFEo
“Iya, pantes Pak Darto betah di rumah mulu. Lihat tuh teteknya, gede dan montok banget. Pasti enak kalo di remes-remes,” balas pria gondrong, tertawa pelan sambil mengangguk setuju. “Ngebayangin bisa ngisep pentilnya aja udah bikin gue ngaceng!”
1372Please respect copyright.PENANAmnlY3iTDE2
1372Please respect copyright.PENANA5zrn2fe63o
1372Please respect copyright.PENANAXGOPovYYQe
“Pantatnya juga bagus banget, bulat dan kenyal. Rasanya gue pengen banget nepok-nepok pantatnya. Mana kulitnya putih mulus gitu, pasti memeknya pink.” sahut pria bertopi, napasnya mulai berat.
1372Please respect copyright.PENANACYdgf8nrEk
1372Please respect copyright.PENANATvJ4EFLoth
1372Please respect copyright.PENANAOGXJDfd8Ca
Pria gondrong menyeringai lebar, “Haha, pasti enak banget ya ngewein mantunya pak Darto. Badannya montok dan kulitnya putih mulus banget” Mereka saling pandang, mata berbinar penuh imajinasi kotor.
1372Please respect copyright.PENANAKTi2dcAYi8
1372Please respect copyright.PENANAjhCOAxCOCP
1372Please respect copyright.PENANAm6phwRn4Uo
Sementara itu, Desi mengetuk pintu kamar Darto. Tok… tok… tok. “Pak, ada yang nyariin di depan,” katanya.
1372Please respect copyright.PENANANfdMOJaVMr
1372Please respect copyright.PENANAOxRFGgNzyg
1372Please respect copyright.PENANAb8hC9paagV
“Iya, suruh tunggu aja,” jawab Darto dari balik pintu, suaranya santai.
1372Please respect copyright.PENANAdMKmhjlgSW
1372Please respect copyright.PENANAkytx2TlFfh
1372Please respect copyright.PENANAws0fVkvzyh
Desi kembali ke dapur, membuatkan dua cangkir teh hangat untuk tamu. Tak lama, ia muncul membawa nampan. Saat meletakkan nampan di atas meja, Desi sedikit membungkuk, memberikan pemandangan sempurna ke belahan dadanya yang putih mulus. Payudara besarnya hampir tumpah dari bra, membuat kedua pria itu terpaku, dengan mulut setengah terbuka.
1372Please respect copyright.PENANAOK09lqVv0A
1372Please respect copyright.PENANAkEAefa3ESc
1372Please respect copyright.PENANAXhzNjvZKRb
“Silakan diminum, Pak, tehnya,” kata Desi sambil tersenyum ramah. “Bapak tadi sudah saya panggil, ditunggu aja ya.” Ia berbalik menuju dapur lagi, pinggulnya bergoyang menggoda tanpa sengaja.
1372Please respect copyright.PENANASUhzhrOIW5
1372Please respect copyright.PENANAoXUPWZi2Hs
1372Please respect copyright.PENANA3y1wNbDei8
“Iya terima kasih non tehnya” Kata kedua pria itu nyaris bersamaan.
1372Please respect copyright.PENANAiJHi6AfRel
1372Please respect copyright.PENANAWlBZ8A6ivI
1372Please respect copyright.PENANAIbNRBSGLAw
Begitu Desi menghilang, pria bertopi langsung berbisik, “Gila, teteknya bagus banget, cuk! Putih, mulus, gede. Rasanya gue pengen isep itu pentilnya”
1372Please respect copyright.PENANA6QNXgkd3TE
1372Please respect copyright.PENANAmzAFbHn39X
1372Please respect copyright.PENANAnEG6sEitS2
“Iya, seksi abis! Belahan teteknya sengaja di pamerin gitu. Pasti dia tau kita ngeliatin. Bayangin bisa remes tetek montoknya, cubit pentilnya bikin gue jadi sange nih” balas pria gondrong, suaranya gemetar karena terangsang.
1372Please respect copyright.PENANAYBZGXOuPRW
1372Please respect copyright.PENANAquYsFk4UBX
1372Please respect copyright.PENANAjofcxKqjr2
Pria bertopi mengangguk cepat, “Bener, bro. Gue udah ngaceng parah nih, kontol gue keras banget di celana. Coba bayangin, kita tarik dia ke sofa ini, buka bajunya, dan gantian ngewein dia. Pasti enak banget!”
1372Please respect copyright.PENANAvY2CoMdl1H
1372Please respect copyright.PENANAmFUUkh9bNh
1372Please respect copyright.PENANA2dT6wWsJq6
“Hahaha Enak banget pasti ngentot mantunya Pak Darto.” kata pria gondrong, tangannya tanpa sadar meremas pahanya sendiri. “Kulit putihnya pasti bakal beda banget sama kontol hitam kita, pasti dia ketagihan dan minta tambah ronde.”
1372Please respect copyright.PENANASU2HB2rtaH
1372Please respect copyright.PENANAUa4STv84my
1372Please respect copyright.PENANAjm0zZ4navG
Mereka tertawa pelan, saling tos tangan diam-diam, imajinasi mereka semakin liar saat menunggu Pak Darto. Udara di ruang tamu terasa panas, penuh ketegangan erotis yang tak terucap sebelum Darto datang menemui mereka.
ns216.73.216.13da2


