Tak terasa sudah seminggu lebih sejak kejadian di mana Shinta dibuat orgasme habis-habisan oleh Pak Kliwon di rumah kosong, dan disemprot juga oleh Pak Tua pemulung setelah Pak Kliwon pergi.
13160Please respect copyright.PENANAjVU88wOJjJ
Di hari libur kerja, dirinya hanya bermalas-malasan saja, sedangkan Arif suaminya ditugaskan oleh bosnya keluar kota beberapa hari, membuat Shinta sendirian saja di rumah.
13160Please respect copyright.PENANA1eLJjSGiT1
Tak ingin terlalu jadi pemalas, dirinya pun bangun dari ranjang dan mandi lalu memakai celana mini hanya seperempat paha saja, membuat pantat bahenolnya terlihat begitu menonjol dan menggairahkan. Apalagi paha putih halus tanpa cacat sama sekali ditambah kaki yang jenjang membuat semua wanita pasti iri melihatnya.
13160Please respect copyright.PENANAUqjHc7k62I
Sedangkan atasan ia memakai kaos lengan pendek warna putih berkerah rendah membuat belahan dada montoknya begitu jelas terlihat dan bra warna hitam yang begitu jelas menerawang dari dalam bajunya. Perlahan ia menuju pekarangan depan dan alunan musik jogging pun mulai terdengar.
13160Please respect copyright.PENANAVE4RoKuI4b
Diringi musik, tubuh Shinta mulai berolahraga menyehatkan dan menyuburkan seluruh bagian-bagian tubuhnya yang kian subur saja. Sadar atau tidak, dirinya menjadi pusat perhatian setiap orang yang lewat di depan rumahnya, apalagi para pria seakan tak mau melepas pandangan nakal mereka ke tubuh Shinta. Malah ingin melepas pakaian Shinta dan mengajaknya bermain satu atau dua permainan. Tetapi itu hanya keinginan mereka saja karena jelas istri Arif itu pasti akan menolak, begitu pikir para pria.
13160Please respect copyright.PENANAGzZvFAr0vc
Setelah cukup lama berolahraga, Shinta mulai kecapekan dan beristirahat duduk di kursi depan rumahnya sambil mengibaskan rambut hitam yang teriikat. Ia menyilangkan kakinya dan mengambil air minum. Tak lama terlihat tetangganya yang hendak lewat, namun terhenti melihat Shinta memakai pakaian yang seronok itu.
13160Please respect copyright.PENANAO8JXwSAQqr
"Eh, Mbak Shinta... lagi olahraga ya, Mbak? Heehee," goda pria tersebut kecentilan.
13160Please respect copyright.PENANAOdxL8t2B9Q
Pak Manto adalah tetangga Shinta berumur 51 tahun, memiliki istri super galak dan anak cewek kelas 3 SMA. Pak Manto terkenal genit ke setiap wanita bahkan tak jarang sering dimarahi istrinya di depan umum namun dirinya tak pernah merasakan kapok sama sekali. Melihat Shinta memakai pakaian minim membuat Pak Manto—oh bukan, tapi penis Pak Manto—berdenyut-denyut hebat. Setiap urat mengalirkan darah begitu cepat membuat batangnya kian membesar saja.
13160Please respect copyright.PENANAyr1B0Uvery
"Eh, Pak Manto... iya nih, Pak. Mumpung libur, hehe," jawab Shinta ramah kepada tetangganya.
13160Please respect copyright.PENANAZO0Ggo60Jf
"Enak ya, Mbak, kalo habis olahraga pasti sehat. Badan Mbak aja sampe subur gitu..." goda Pak Manto ke Shinta.
13160Please respect copyright.PENANAQEyfheH90u
"Hemmm... subur apanya sih, Pak? Orang biasa aja," jawab Shinta. Pak Manto mendekati Shinta.
13160Please respect copyright.PENANAAeFAQ5tgIn
"Ya subur, Mbak. Orang montok gitu ko di bilang biasa," goda Pak Manto lagi sambil menjatuhkan pantatnya duduk di kursi sebelah Shinta.
13160Please respect copyright.PENANA6fLXmLZdyX
"Ah, kan orang bukan tanaman. Masa di bilang subur?" Shinta tersenyum manis membuat Pak Manto terdiam karena merasa penisnya berdenyut kian cepat.
13160Please respect copyright.PENANAYOrBm7JAgj
"Ya kalo tanaman kan suburnya disirami, Mbak... Apa Mbak Shinta juga mau Bapak siramin biar tambah subur? Hehe." Pak Manto mencoba merayu Shinta sambil mengelus paha dalam Shinta membuat Shinta kaget.
13160Please respect copyright.PENANADzcZFhsKu6
"Ehh... eh, Pak... jangan gini, Pak. Ga enak di liat orang. Lagian Bapak dan saya sudah punya pasangan," Shinta mencoba mengingatkan Pak Manto.
13160Please respect copyright.PENANAgwD4ywcS5e
"Berarti kalo ga punya pasangan boleh dong, Mbak. Lagian istri saya lagi ke pasar dan suami Mbak juga lagi ga ada di rumah kan... Jadi anggap saja kita ga punya pasangan, Mbak. Hee," bujuk rayu Pak Manto. Keluar sambil berkata begitu, Pak Manto mengelus paha Shinta semakin dalam.
13160Please respect copyright.PENANAuxhXb3ZxDw
"Shhh... Pak... cukup! Saya tidak tertarik sama sekali. Sekarang Bapak pergi dari rumah saya!" Shinta berdiri sambil memarahi sikap kurang ajar Pak Manto. Dengan kesal Shinta melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah dan menutup pintu dengan agak keras membuat Pak Manto merasa tertantang untuk menaklukkan wanita pujaannya itu.
13160Please respect copyright.PENANAR3J4ON0AJU
"Ingat, Mbak Shinta... tubuh indahmu pasti bisa aku tidurin dan kau akan menangis keenakan di bawah tindihan dan goyanganku, hahaha," katanya dalam hati penuh keyakinan dan pergi meninggalkan rumah Shinta.
13160Please respect copyright.PENANAIzladLigpv
"Apa-apaan dia itu? Tak tahu diri, dasar mesum! Udah tua tapi kelakuannya kaya binatang, ga ingat anak istri apa! ...Gluk... gluk... gluk..." Shinta kesal sekali dan segera ia mengambil air dalam lemari es dan meneguknya membuat pikiran dan hatinya kembali tenang.
13160Please respect copyright.PENANAYtRtHPwSa0
Entah iblis atau memang dirinya yang merindukan menyebut pria tua membuat pikirannya kembali pada kenikmatan yang diberikan Pak Kliwon padanya. Tanpa ada rasa salah atau malu, dirinya duduk di kursi makan namun membentangkan kakinya setelah sebelumnya membuka celana mini beserta celana dalamnya.
13160Please respect copyright.PENANA11Ye2BGGJj
Sadar atau tidak, dirinya mendesah-desa ketika jari-jari tangannya mulai mengocok memeknya sendiri sedangkan kaosnya telah ia angkat beserta bra hitamnya dan meremas-remas payudara besarnya sendiri. Entah bagaimana pikirannya kali ini yang menjadi objek fantasinya kini adalah Pak Manto. Perlakuan cabulnya terhadap dirinya membuatnya nafsu sekali bahkan tadi dirinya sempat melihat gundukan besar di selangkangan Pak Manto ketika duduk bersebelahan membuat dirinya membayangkan jika benda itu memasuki mulutnya pasti akan susah sekali untuk mengulumnya. Apalagi jika memasuki liang kewanitaannya pasti terasa sekali setiap tusukan dan gesekannya. Membayangkan itu membuat dirinya semakin tak terkendali, tangannya kian cepat dan orgasme pun kian dekat. Namun ketika hendak menjerit, ketukan pintu membuatnya kaget setengah mati dan mengurungkan jeritannya bahkan orgasme yang hendak didapat pun hilang dalam sekejap. Buru-buru ia merapikan pakaiannya dan ke depan. Ketika membuka pintu ternyata Pak Sueb membawa galon pesanan Shinta yang memang sebelum mandi dirinya memesan galon.
13160Please respect copyright.PENANARBvLQeTseG
"Eh, Pak Sueb... masuk, Pak. Sekalian dipasangin ya, Pak," kata Shinta seraya mengajak Pak Sueb masuk.
13160Please respect copyright.PENANAMexqZjb32v
"Iya, Neng," jawab Pak Sueb dan mengikuti Shinta dari belakang. Pak Sueb pria berumur 47 tahun berperut buncit berbadan tambun dan jelek.
13160Please respect copyright.PENANAa6ndw9QTR8
Dari belakang membuat Pak Sueb leluasa melihat liuk-liuk tubuh Shinta yang berjalan dengan aduhai. Celana yang begitu mini dan agak ketat membuat paha dan pantatnya kian menonjol seakan ingin keluar melalui celah celananya. Baju putih lengan pendeknya pun tak mampu menutupi pinggul indah Shinta membuat pinggul putihnya terlihat oleh mata Pak Sueb (membuat penis Pak Sueb kian membesar dari dalam kolornya). "Ini, Pak... masukin sini," suruhnya menunjukkan dispensernya namun agak merunduk membetulkan dispenser itu. Mata Pak Sueb tak berkedip melihat gundukan kenyal besar milik Shinta yang menggantung indah di dada seakan hendak melompat keluar.
13160Please respect copyright.PENANAkpXJ4vBvnC
Tak tahan dengan godaan setan, Pak Sueb pun menaruh galonnya di lantai dan kedua tangannya memasuki baju Shinta dari kerah dan meremas dua payudara besar Shinta membuat Shinta kaget setengah mati.
13160Please respect copyright.PENANAyOJ2ouadfe
"Eh, Pak... apa sih?" jawab Shinta marah.
13160Please respect copyright.PENANAgkLCaQNI04
Tak peduli lagi, Pak Sueb menubruk Shinta membuat Shinta terpojok ke dinding. Dengan serangan penuh kejutan, kedua tangan Shinta Pak Sueb bentangkan sedangkan bibirnya nyosor kanan kiri mencoba melumat bibir sexy Shinta yang menolak dicium Pak Sueb.
13160Please respect copyright.PENANA96vpBdsMRn
Dengan satu cekikan, kepala Shinta pun diam. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Pak Sueb langsung melumat bibir tipis Shinta penuh nafsu.
13160Please respect copyright.PENANATQ8RuZ3LpK
"Mmmmpphh... aahh... jangan, Pak... jangaannn..." teriak Shinta ketika baju tipisnya dirobek dengan paksa Pak Sueb dengan kekuatan setan. Bra di dada Shinta ditarik dengan kasar membuat payudara Shinta terexpos dengan jelas, memantul-mantul membuat mata Pak Sueb melotot.
13160Please respect copyright.PENANACzsszeFTE2
Dengan penuh nafsu ia remas-remas gundukan itu.
13160Please respect copyright.PENANANFCttgvulv
"Aaaahhh... tidaakk... jangan, Pak... jangan..." Shinta mencoba melawan namun apa daya tenaganya tiada arti bagi tenaga Pak Sueb yang telah kemasukan setan.
13160Please respect copyright.PENANAxRtGXo4jXP
"Emmmpphh..." Pak Sueb melumat kedua payudara besar Shinta bergantian kanan dan kiri. Payudara besar Shinta membuatnya kian bernafsu.
13160Please respect copyright.PENANAfdRlyFXYfE
"Susumu enak sekali, Neng... gede... kenyal... wangi... emmmpph..." Pak Sueb tak henti-hentinya mengenyot payudara Shinta silih berganti.
13160Please respect copyright.PENANAlkKUBMaNFX
"Ah... jangaannn... breett!!!" terdengar jelas celana dan CD Shinta pun dirobek. Sekarang tubuh Shinta terlihat jelas seutuhnya tanpa sehelai benang pun di dirinya.
13160Please respect copyright.PENANAotIeRF9bdi
Dengan rasa bangga, Pak Sueb memasukkan dua jarinya langsung ke dalam memek Shinta dan mengocok-ngocoknya dengan cepat tanpa berhenti dari kenyotan mautnya di payudara Shinta.
13160Please respect copyright.PENANAmvLZVrXHQY
"Ah... th... ah... Pak... ah... shhh... aaahh..." Shinta mulai mendesah. Memeknya kian licin, cairan kewanitaannya kian meluber. Dalam posisi berdiri mepet ke dinding, kaki kirinya diangkat, kaki kanannya menopang tubuhnya. Tangannya memeluk kepala Pak Sueb yang masih sibuk mengenyoti payudaranya dan jarinya yang tak henti mengocok memeknya.
13160Please respect copyright.PENANAkqykMYM2dP
"Ah... ah... ah... aaaaahhhhh..." Shinta membenamkan wajah Pak Sueb ke payudara besarnya. Ia menjerit, tubuhnya bergetar hebat dan orgasme pun ia dapatkan. Mungkin karena dirinya tadi batal orgasme jadi hanya dengan jari pun ia keluar.
13160Please respect copyright.PENANA4orj1bILOJ
"Sshhh... haahh... haahh... haahh..." Shinta terengah-engah dan ambruk ke lantai ketika Pak Sueb melepaskannya.
13160Please respect copyright.PENANAEGPqwAIOhE
"Hehehe... becek banget, Neng... cepet banget muncratnya," ejek Pak Sueb dan mulai melepaskan kolornya di depan wajah Shinta.
13160Please respect copyright.PENANAx4yyOjSTQv
"Tuing..." Penis Pak Sueb keluar dari sarangnya. Tangan kiri memegang penisnya sedangkan tangan kanan memegang kepala Shinta dan mendekatkan ke penisnya.
13160Please respect copyright.PENANAApF5MSl69n
"Di sepong ya, Neng Shinta... hehe," pinta Pak Sueb.
ns216.73.216.13da2


