"Ahhmmm... ammppp... emmpphh... emmmpphh..."
12710Please respect copyright.PENANAhgs8hiud5r
Shinta yang lemas usai orgasme hanya pasrah saja ketika penis gemuk segemuk pemiliknya memasuki mulut hangatnya dan mulai memompanya.
12710Please respect copyright.PENANANIhFqral8K
"Sshh... aahh... Neng Shinta... enak sekali, Neng... aaahhh... shhh... oohh..." erang Pak Sueb ke enakan dengan hangatnya mulut Shinta.
12710Please respect copyright.PENANAJREtBL0Qnr
"Emmmpphh... emmpphh... emmmpph..." jawab Shinta yang masih mengulum penis Pak Sueb yang bau.
12710Please respect copyright.PENANAP2FpREKbjV
Sekitar 5 menit Pak Sueb menyudahi permainan mulut Shinta pada penisnya. Ia tahu jika diteruskan pasti akan keluar karena bibir Shinta sangat nikmat menjepit penisnya.
12710Please respect copyright.PENANAxrbOyRzWbA
"Mmpppuahh... shh... ah... hhaahh... haahh..." erang Shinta begitu mulutnya melepas penis Pak Sueb dan terlihat ludahnya mengulur layaknya benang ke penis Pak Sueb.
12710Please respect copyright.PENANAv1I9Q6o5vs
"Ahh... Pak..." erang Shinta ketika Pak Sueb menindihnya.
12710Please respect copyright.PENANA3CFIgSPxk0
Dengan cekatan Pak Sueb membentangkan satu kaki Shinta sedang tangan satunya menuntun penis gemuknya menuju liang kenikmatan Shinta.
12710Please respect copyright.PENANATgtmVVIAMJ
"Ah... tidak... apa akan terjadi lagi? Kenapa aku begitu tak berdaya seperti ini?" pertanyaannya dalam hatinya sendiri ketika penis gemuk Pak Sueb mulai melesak memasuki liang kenikmatannya.
12710Please respect copyright.PENANAhwxvsNbDwx
"Ah... aawwhhh... shhh..." desis Shinta ketika perlahan tapi pasti memeknya menelan penis Pak Sueb.
12710Please respect copyright.PENANABViXathvY6
"Oooohhhh... nikmaaattt..." desah Pak Sueb ketika penisnya terus menusuk lebih dalam liang memek Shinta.
12710Please respect copyright.PENANAXmyQLf7ukD
"Aahhh... shhh..." desah mereka bersamaan ketika penis Pak Sueb sudah masuk seutuhnya ke dalam memek Shinta.
12710Please respect copyright.PENANAoBfQVQFywU
"Sshh... enak sekali, Neng... njepitnyaa..." erang Pak Sueb.
12710Please respect copyright.PENANAdDVT2hKVRz
"Pohh... gemuk sekali... penuh..." batin Shinta.
12710Please respect copyright.PENANA1mVYnsrMWA
Tak lama Pak Sueb mulai bergerak, mulai memompakan penisnya di dalam memek Shinta.
12710Please respect copyright.PENANAMMMtQY8PdR
"Shh... ah... ah... ab... aauuuhh... enak, neeennngg... aahh..." tak henti-hentinya mulut Pak Sueb memuji keenakan memek Shinta. Pompaannya pun kian cepat membuat payudara Shinta bergoyang-goyang indah.
12710Please respect copyright.PENANA2ifym7LwqN
"Aaanngghh... ah... ah... ah... pakk... oowwhh..." erang Shinta yang mulai menikmati sodokan-sodokan penis Pak Sueb yang mulanya ia tolak.
12710Please respect copyright.PENANAlCBHDzpg98
Tak terbayangkan memang, tubuh yang begitu aduhai yang dimiliki Shinta—seorang wanita yang begitu cantik—telanjang bulat bahkan dinikmati dengan bebas oleh pria tua pengantar galon berbadan tambun berperut buncit di bawah lantai di rumah Shinta. Entah apa yang akan Arif rasakan jika melihat istrinya yang begitu molek ditindih dan ditusuk-tusuk pria sejelek Pak Sueb di lantai dapur rumahnya sendiri.
12710Please respect copyright.PENANANe6nKoOQAY
"Aahh... ganti gaya, Neng..." pinta Pak Sueb membalik tubuh Shinta. Rupanya Pak Sueb ingin mendogi Shinta.
12710Please respect copyright.PENANAAXdLb0s50u
Shinta yang masih ingin melanjutkan pun menurut saja.
12710Please respect copyright.PENANA2DVRtVpDpz
"Oohh... yesss... auuhhh... aahh... iyah, Pak Sueb... iya... aahh... tusuuukk..."
12710Please respect copyright.PENANAMQa2j06Hdq
"Oh tidak! Shinta! Apa yang kamu bilang?! Kau ini sedang diperkosa! Kenapa minta ditusuuuukk?!" Ya begitulah, kenikmatan yang tak pernah ia rasakan dari suaminya membuatnya mulai binal dan menikmati affairnya yang selalu ia tolak di awal namun menikmati ketika sudah dimulai.
12710Please respect copyright.PENANAby1VoaY9vP
"Hahaha... iya, Neng Shinta... Bapak tusuk nih... ah... ah... ah... ah... Neng Shinta binal banget..." jawab Pak Sueb.
12710Please respect copyright.PENANA3UuiJI6MHy
"Ah... ah... ah... iya... gitu... paaakk... aaaahh..." muka Shinta tersenyum nakal.
12710Please respect copyright.PENANAXk6iOWIDcM
"Shhh... aahh... enak banget, neeeng... uuuh... ah... ah... ah... ah..." Pak Sueb menggenjot Shinta kian cepat. Tak lupa tangannya meremas-remas kedua payudara Shinta yang bergelantungan indah.
12710Please respect copyright.PENANACS83bqJO7y
"Bangun, Neng..." pinta Pak Sueb setelah cukup lama mendogi Shinta. Pak Sueb membangunkan Shinta dan membaringkannya di meja makan lalu tanpa membuang waktu ia naikkan kedua kaki Shinta ke pundaknya dan kembali ia genjot tubuh indah Shinta.
12710Please respect copyright.PENANAceDKuuaSQq
"Ah... ah... ah... ooowwhh... yeaaahh... terus, Pak... unc... unc... uuunncchhhh... haaahh..." Shinta mengerang-nerang bagai wanita jalang.
12710Please respect copyright.PENANAFi5Uk4fBrS
"Ah... ah... ah... ah... enak bangeet... anjing... ngempot banget..." erang Pak Sueb yang penisnya dijepit dan disedot begitu nikmat oleh liang memek Shinta.
12710Please respect copyright.PENANA9x0xliTHib
"Shhh... aah... ah... Pak... Shinta keluaaaaarrr... aaaaahhh..." Shinta pun mengejang dengan hebat menjemput orgasme keduanya.
12710Please respect copyright.PENANARsHjvgtoEp
"Oohhhh... aahhh... enak, neeeng... tambah njepiiitttt... aahh... siaaallll..."
12710Please respect copyright.PENANAO2XYUJu0Oc
Croooott... crooott... crooot... Tak taham dengan jepitan yang kian memeras penisnya, Pak Sueb pun memuntahkan spermanya di dalam memek Shinta dengan tusukan hebat dan dalam membuat Shinta memekik karena penis Pak Sueb masuk dalam sekali.
12710Please respect copyright.PENANAMyXpX0ZZf4
Semuanya hening ketika permainan yang memakan waktu hampir 1 jam selesai, hanya dengus nafas keduanya saja yang terdengar.
12710Please respect copyright.PENANAbrnbutBaMo
"Plop..." suara penis Pak Sueb yang dicabut dari memek Shinta.
12710Please respect copyright.PENANAYb9Lo481YX
"Hehehe... enak sekali, Neng... bener-bener enak..." kata Pak Sueb memakai kembali kolornya. Namun belum sempat memakai semuanya, Shinta turun dari meja makan langsung memegang penis Pak Sueb dan memasukkannya ke mulutnya.
12710Please respect copyright.PENANAx3qZYsXflH
"Shh... pohh... Neng..." erang Pak Sueb mendapat penisnya dibersihkan oleh bibir seksi Shinta.
12710Please respect copyright.PENANA5yGIwZhljG
"MmMppuahh... shh... ah... Pak... jangan bilang siapa-siapa ya..." pinta Shinta dengan gaya manja.
12710Please respect copyright.PENANAtiJF1lZAei
"Hehehe... ga akan, Neng... ini kan rahasia kita berdua. Dan lain kali boleh dong kalo minta lagi..." kata Pak Sueb.
12710Please respect copyright.PENANApi27gZmYL0
"..." Shinta tak menjawab hanya tersenyum saja. Namun Pak Sueb tahu itu tanda iya bagi Shinta.
12710Please respect copyright.PENANABd4SRBwp0F
"Oke deh, Neng... cukup untuk hari ini. Mungkin besok bisa lagi, hehehe... daahh..." Pak Sueb pun meninggalkan Shinta sendirian di lantai dapurnya. Mulut Shinta bau rokok murahan karena sebelum Pak Sueb pergi mereka terlibat percumbuan yang hebat sebagai salam hangat perpisahan untuk hari ini.
12710Please respect copyright.PENANAA4Es4zx29R
"Enak... ini enak sekali... ternyata penis orang yang berumur lebih nikmat... aku ingin lagi dan lagi..." bisik Shinta dalam hati dan tersenyum...
12710Please respect copyright.PENANAqVZMZVWhMa
Hari esok masih panjang dan seribu kenikmatan siap menghampiri dirinya...
12710Please respect copyright.PENANAiqpWoNtfVg
"Ngapain sih si Sueb lama banget di dalem rumah Mbak Shinta? Padahal cuma bawain galon doang loh," gerutu Pak Manto yang sudah menunggu di seberang rumah Shinta.
12710Please respect copyright.PENANAkpDYJ7evRl
Ternyata sejak awal Pak Sueb masuk rumah Shinta membawa galon, Pak Manto melihatnya. Namun sudah ditunggu-tunggu kok nggak nongol-nongol. Fikiran Pak Manto pun semakin kalut ketika dirasa mereka terlalu lama di dalam rumah hanya berduaan saja tanpa siapa-siapa. Apa lagi Shinta memakai pakaian yang begitu menggairahkan setiap mata yang memandang.
12710Please respect copyright.PENANA5hbDxSHYjz
Jadi jangankan Pak Manto dan pria berumur, anak SMP pun kalo melihat Shinta sudah pasti melotot ke arah tubuh bahenolnya. Apa lagi dua gundukan di dada yang begitu menggairahkan dan pantatnya yang menonjol kencang yang mampu membuat setiap celana pria sesak seketika.
12710Please respect copyright.PENANAFW7ElJKVAF
Sudah ditunggu cukup lama, Pak Sueb yang dinanti-nantikan Pak Manto pun keluar dari rumah Shinta sambil membawa galon kosong.
12710Please respect copyright.PENANAWiq7Hltxr5
"Ah... itu dia si Sueb keluar juga... lama sekali... eh... tapi????" Pak Manto heran dengan kondisi Sueb. Bajunya basah, rambutnya acak-acakan, wajahnya tampak lelah namun terpancar rasa senang yang tak terkira. Namun yang membuat Pak Manto makin penasaran ada di gundukan celana kolor Pak Sueb yang tak mampu disembunyikan.
12710Please respect copyright.PENANAA3Xm0EpBKK
Setelah Pak Sueb menyalakan motor bututnya, ia pun menghilang. Dengan rasa yang penasaran apa yang terjadi di antara pria dan wanita dalam satu rumah sepi terlalu lama membuat kaki Pak Manto melangkah menuju ke rumah Shinta.
12710Please respect copyright.PENANAbzT7BQDTGs
Ketika sampai depan pintu rumah Shinta, Pak Manto bimbang apakah mengetuk pintu atau tidak. Jika tidak mengetuk nanti dikira tidak sopan, tapi bila diketuk rasa penasarannya akan hilang. Dengan memberanikan diri akhirnya Pak Manto masuk dengan diam-diam. Matanya melirik ke sana kemari seperti maling.
12710Please respect copyright.PENANAJdVFRt0jTy
Setelah dicari-cari Pak Manto tak menemukan apa-apa. Namun di hidungnya mencium bau gorengan telur dari dapur. Segera saja kakinya ia langkahkan ke sana.
12710Please respect copyright.PENANAwqf47gUyrR
Mata Pak Manto seakan ingin keluar dari kelopaknya ketika dengan jelas ia melihat Shinta tanpa sehelai benang pun memasak telur. Dirinya tak percaya dengan apa yang ia lihat bahkan Pak Manto menampar pipinya sendiri untuk menyadarkan dirinya apakah sedang bermimpi atau tidak.
12710Please respect copyright.PENANAYB3DqUNpTq
"Oh gila... ini bukan mimpi... ajib bener, Mbak Shinta... bodinya, hehe..." kata Pak Manto begitu dirinya sadar bahwa apa yang ia lihat adalah nyata.
12710Please respect copyright.PENANAC4wGU5pQiq
Tangannya mengocok penisnya yang ia keluarkan dari celananya karena tak mampu menahan hasrat melihat wanita impiannya yang seindah dan sebening bidadari tanpa memakai apapun. Dengan tergesa-gesa Pak Manto melepas semua pakaiannya sendiri sampai telanjang dan dengan pelan Pak Manto mendekati Shinta dari belakang.
12710Please respect copyright.PENANA0n3OcQVzHn
"Ah... hei... siapa ini?!" teriak Shinta sangat kaget ketika seseorang memeluknya dari belakang.
12710Please respect copyright.PENANAvgZXrYjg37
"Hehehe... Mbak Shinta... ini aku, Mbak... aku udah ngga tahan, Mbak... hehe..." kata Pak Manto dekat telinga Shinta.
12710Please respect copyright.PENANAyaTEIZxwZH
Shinta mendadak pucat. Mengapa Pak Manto bisa masuk ke sini? Apa karena Pak Sueb bilang kejadian tadi?
12710Please respect copyright.PENANAvncHy9H1tJ
"Awhh... shh... ahh... janga, Pak!" teriak Shinta ketika payudaranya diremas-remas Pak Manto.
12710Please respect copyright.PENANAw44w6W3Yzl
"Ooh... mbaaaa... susumu benar-benar besar dan kenyal... lebih indah dari bayanganku, hehe..." Pak Manto tak memberi kesempatan Shinta untuk melawan.
12710Please respect copyright.PENANAdqw9rEE9uV
"Shh... oh... Pak... hentikan atau aku teriak!" ancam Shinta kepada Pak Manto.
12710Please respect copyright.PENANA7U14NYhf5t
Mendengar ancaman Shinta, Pak Manto pun murka. Ia balik tubuh Shinta berhadapan dan satu tamparan mendarat di pipi Shinta.
12710Please respect copyright.PENANAierS0segLu
"PLAAKKK!!"
12710Please respect copyright.PENANAfhSxnlt160
"Ahhh..." jerit Shinta ketika pipinya ditampar cukup keras oleh Pak Manto.
ns216.73.216.13da2


