BaB 3 Jeritan Di tengah Gairah
10726Please respect copyright.PENANA5XrJMGcjAo
Pagi itu, Yudas terbangun dengan tubuh yang terasa seperti habis digilas truk sampah. Setiap ototnya berteriak kesakitan, pegal linu dari malam panjang yang melelahkan. Di gubuk reyotnya yang bau lembab dan penuh debu, dia meregangkan lengan tebalnya yang agak gemuk, menggelengkan kepala hitam legamnya untuk mengusir sisa kantuk dan capek.
10726Please respect copyright.PENANAlygDxY040v
“Ah, pegal pegal smua badanku ah,” gumamnya pelan, suaranya serak dan lelah, tapi ada nada tegar di situ. Dia merasa bangga sedikit atas apa yang dia lakuin malam tadi, tapi juga ada beban samar di dada gambar Haji Ismail yang pingsan dan jeritan anak-anaknya masih nempel di pikiran. Tapi hidup harus lanjut, kan? Dia nyalain rokok kretek yang tinggal setengah batang, dihisapnya dalam-dalam, sampai asapnya mengepul pelan di udara pagi yang masih dingin, hanya itulah obat penenang jiwanya yang kosong dalam menjali kehidupan.
10726Please respect copyright.PENANA4hFG1R1Pnh
Setelah nyeruput air putih dari galon bekas yang udah penyok dan berlumut, dia ambil karung lusuhnya dan keluar, mulai rutinitas hariannya sebagai pemulung. Jalan lintas masih sepi, matahari baru naik perlahan, bikin debu beterbangan dan panas mulai menyengat kulit hitamnya yang kasar. Yudas jalan pelan, kakinya berat, matanya jeli mennyari botol plastik, kaleng berkarat, atau besi tua yang bisa dijual. Sesekali, pikirannya melayang balik ke malam tadi darah Haji Ismail yang mengalir, wajah pucat Ummi Sarah, dan sopir malang yang nggak selamat. Dia merasa sedikit bersalah, kenapa dia nggak bisa selamatin semuanya? Tapi aroma samar dari tubuh Bu hajah mendebarkan hatinya terlebih dia sempat meremas pantat dan payudara sang Hajah saat menganggkatnya naik ke dalam gerobaknya tadi malam “Udah, Yudas. Anggep aja taadi malam dapat bonus grepe bodu Hajah.sekarang saat Fokus aja nyari duit hari ini,” ucapnya ke diri sendiri, tapi dalam hati ada rasa hampa yang familiar, seperti setiap hari di hidupnya yang keras ini.
10726Please respect copyright.PENANAZhQcN5fZxK
Sepanjang hari, Yudas keliling pinggiran kota dan kluar masuk perkampungan, narik gerobak rongsoknya yang semakin berat dan bikin bahunya terasa pegal. Panas siang menyengat, keringat mengucur deras di wajah tegasnya, bercampur debu jadi lumpur di kulitnya. Dia istirahat di bawah pohon beringin yang rindang, makan nasi bungkus murah dari warung pinggir jalan nasi dingin dengan lauk telor ceplok yang sudah lembek. Rasanya biasa aja, tapi cukup buat isi perut. Sore menjelang, dengan karung penuh di punggung, dia bawa ke tempat pengepul, Pak Sutar. Di sana, temen-temennya udah pada ngumpul, duduk melingkar di tanah berdebu, ngelem seperti biasa untuk lupain capek dan masalah hidup. “Eh, Yudas! Kemarin malem lo jadi pahlawan, ya? Gue denger ada kecelakaan deket rumah lo cair brapa boss!” ejek Joko, temennya yang kurus dengan muka penuh jerawat dan mata merah karena lem, sambil nyodorin plastik lem yang bau menyengat.
10726Please respect copyright.PENANAbg4okDX0ZG
Yudas nyengir lebar, tapi matanya capek, ambil plastik itu dan hirup dalam-dalam. Sensasi lem langsung naik ke kepala, bikin dunia terasa ringan, beban hidup sedikit hilang. “Ah, cair apan keringet lah nih moncor, orang Cuma nolong orang doang, badan gue sampe kayak remuk,” katanya ceplas-ceplos, gaya bicaranya kasar khas orang lapangan, sambil ketawa kecil. Efek lem bikin hatinya sedikit gembira, tapi di balik itu, ada rasa kesepian yang dia coba tutupi dengan obrolan ringan. Mereka ngobrol konyol, cerita tentang cewek-cewek di jalan, tawa pecah di antara asap rokok dan bau lem yang bikin mual.
10726Please respect copyright.PENANA3aKo8yWrpM
Tiba-tiba, Budi, temen mereka yang doyan main judi slot online dengan badan gendut dan muka berminyak, dateng dengan muka sumringah, mata berbinar penuh kegembiraan. “Bro-bro! Gue jackpot nih! Slot gue meledak, dapet lima juta! Ayo, malam ini party di tempat lo Yud! Gue traktir bir, dan... lonte buat ngasah Daging!” katanya, sambil angkat-angkat HP-nya yang nunjukin saldo rekening, hasil jackpot Judolnya ,suaranya penuh semangat yang menular.
10726Please respect copyright.PENANAVZLsxHpi9K
Mata Yudas langsung melotot berbinar, wajah tegasnya yang hitam legam nampak berseri, hatinya berdegup kencang antisipasi kesenangan malam ini. Sebab aroma Bu hajah masih teringat jelas hidungnya “Serius, Bud? Tempat gue emang jauh dari kampung, aman lah.kalau Mau heppy heppy! Kali ini spesial, ya sampe pagi kalo bisa?” balasnya,dengan suaranya yang penuh nafsu tersembunyi. Temen-temennya langsung heboh, semangat naik, merasa malam ini bakal hilangkan semua capek dan frustrasi hidup mereka. Mereka buru-buru membeli bir dingin, camilan gorengan, dan si Budi segera menghubungi Anita,yang katanya lonte baru di tempat langganan yang biasa ia datangi di pinggir kota, cewek berusia 23 tahun dengan tubuh montok yang bikin nafsu naik.
10726Please respect copyright.PENANAaJho0kRFRm
“natr malam kosongin ya Mih gem au boking Anita sampai Pagi. pokoknya Malam ini full service,lah” kata Budi di telepon, dengan suaranya yang licik dan penuh gairah,Malam itu, di gubuk Yudas yang gelap, sepi, dan bau lembab akan berubah jadi arena liar penuh nafsu.
10726Please respect copyright.PENANAi4H61AcxjC
Mereka duduk melingkar di tikar usang yang penuh noda, ngelem sambil nyeruput bir dingin yang bikin tenggorokan segar dan kepala semakin ringan. Anita dateng dengan langkah gontai, pakai rok mini ketat yang nempel di pantatnya yang bulat sempurna dan menggoda, dan atasan tipis yang transparan, bikin bayangan putingnya yang cokelat gelap samar-samar kelihatan di bawah cahaya lilin redup. Kulit sawo matangnya halus, berkilau sedikit karena keringat perjalanan, payudaranya besar menggantung penuh gairah, pinggul lebarnya bergoyang saat berjalan. Wajahnya dibedakin tebal, bibir merah mengkilap, senyum manjanya penuh godaan, tapi di balik itu, matanya menunjukkan kelelahan dan kepasrahan dari hidup yang keras.
10726Please respect copyright.PENANAcg60GD5H5E
“Wah, rame nih malam ini. Siapa duluan nih bang, jangan barengan biar gw juga dapar enaknya yah, kan mau sampe pagi?” Ucap Anita,dengan suaranya genit menggoda khas sales kenikmatan, sambil duduk di pangkuan Budi, menggesekkan pantatnya pelan ke selangkangan pria itu, bikin Budi langsung mendesah pelan. “ slow sayang pkoknya kita hapy hapy mala mini, minum dulu biar lebih rileks joget joget kita “ perintah budi ingin menaikkan tensi dengan perlahan.
10726Please respect copyright.PENANABDGUiKUInX
Malam semakin larut dan Efek minuman keras sudah mulai naik, membuat nafsu mereka bergolak seperti api yang menyala-nyala, bikin hati berdegup kencang dan tubuh panas. Budi, dengan badan gendutnya yang berkeringat, yang nampaknay sudah sange memulai duluan,di tariknya Anita ke tikar dengan kasar.
10726Please respect copyright.PENANA0t3Z4shSCy
“Ayo, Nit, gue duluan kan gue bossnya malam ini, prioritas di gue!” katanya, suaranya serak penuh nafsu. Anita cekikikan palsu, tapi matanya lihai, tahu cara mainin situasi untuk bertahan.
10726Please respect copyright.PENANASD0GSL8jTj
Budi ,mulai mengenjot Anita dengan cepet, suara desahan mulai memenuhi gubuk, tubuhnya yang gendut bergoyang-goyang, rasanya seperti melepas semua frustrasi judi yang biasa kalah. Joko, yang botak dan selalu agresif, nunggu gantian sambil ngelem lagi, matanya merah dan nafsunya memuncak. “Cepet, Bud! Gue udah nggak tahan nih desahanya bikin sange!” serunyasambil meraba raba kontolnya sendiri.
10726Please respect copyright.PENANAjmEa5bnsvX
Yudas yang duduk di pojokan,masih santai nontonin permainan teman temannya sambil nyengir lebar, badannya yang agak gemuk bersandar ke dinding kayu yang reyot, hatinya mulai panas, nafsu mulai bangkit pelan-pelan. “Gue terakhir aja, bro. Takut bikin lobang memeknya Anita rusak kalau gue duluan,” katanya, ketawa garing, tapi matanya nggak lepas dari tubuh Anita yang bergoyang, membayangkan bagaimana kenikmatan yang akan ia rasakan nanti. Dalam hati, dia pengen memek Anita basah dulu biar kontolnya yang 20 cm bisa masuk lancar, sensasi yang dia idam-idamkan.
10726Please respect copyright.PENANA6zsMFbg2Ii
Giliran Joko, dia lebih kasar, tarik rambut Anita yang panjang dengan ganas, sambil sodok dari belakang seperti binatang. “Ah, enak banget, Nit! Lo makin ketat apa gimana? Lonte kok memek nya sempit banget ahhh” desahnya, suaranya penuh kepuasan brutal. Anita mendesah, “ ahh,, iyahhh bang uhhh enak bangetttss aku baru setahun bang sssss” tapi matanya mulai lelah dan mendekati orgasme, tubuhnya mulai gemetar saat pertahannya mulai goyah akibat pengaruh minuman dan juga sodokan intens yang stabil. “Pelan pelan abng uuhhhh... gue pingin kluarrr juga uhhhh,” katanya pelan, suaranya rapuh penuh permohonan, tapi Joko nggak peduli, genjot terus sampai ahirnya dia muncrat, bagai melepaskan amarah hidupnya yang penuh kemiskinan melalui lubang Kontolnya.
10726Please respect copyright.PENANAwN3LizXEQ0
Akhirnya kini giliran Yudas. Nafasnya menderu keras efek Nafsunya yang selama ini tertahan akan meledak seperti bendungan jebol. Dia bangun dengan mata merah membara, langsung ia buka celana pendeknya yang usang dengan cepat, dan kontolnya yang nggak bersunat itu langsung mencuat tegak maksimal panjang 20 cm, gemuk kayak lengan bayi, urat-uratnya menonjol berdenyut-denyut,dan yang berbeda adalah kepalanya yang seperti jamur mengembang yang melebihi besar batangnya, merah mengkilap dan basah oleh precum, bentuknya yang unik itu bikin terlihat seperti senjata mematikan yang siap merobek apa saja.
10726Please respect copyright.PENANAPVjqJ3IwcZ
Tubuhnya yang agak gemuk mulai bergetar karena nafsu, keringat mengucur di dadanya. Budi dan Joko melongo, mata membelalak lebar penuh kekagetan dan iri yang mendalam, mulut mereka ternganga seperti melihat monster. “Anjir, Yud! Itu kontol apa Kok bentuknya gila banget? Uanjing mana Gemuk banget, panjang gila, Lo dapet dari mana barang segede itu? Gue iri banget, bro!” ucap Budi,bergetar suaranya campuran kagum dan juga shock, tangannya gemetar sambil menatap tak percaya.
10726Please respect copyright.PENANAz8tU36kd4h
Joko ikut kaget, mata merahnya membelalak lebih lebar lagi, “Woi, Yud! Ini bukan kontol manusia apa apa?. anjir, kpalanya lebih besar dari batangnya! Gue aja kontolnya kecil dibanding ini, lo bikin kita keliatan cupu!” katanya, suaranya bergetar antara iri dan takjub, sambil tertawa gugup tapi nafsunya malah naik karena pemandangan itu.
10726Please respect copyright.PENANA6igUwoQ8ye
Anita menatap dengan mata lebar, ketakutan campur penasaran, tubuhnya gemetar, memeknya udah basah dan sakit oleh air mani temen-temennya. “Ya ampun... baru kali ini gue liat yang segede gini. Panjangnya berapa, bang? Ahh ampunlah bang bias jebol memek gw ” katanya, suaranya gemetar, napasnya cepat, payudaranya naik-turun kencang karena takut dan menrasa ngeri.
10726Please respect copyright.PENANAgF9RvAS4Yw
Yudas hanya nyengir bangga, sambil ia pegang kontolnya yang berdenyut-denyut dengan tangan kasar, rasanya seperti senjata yang siap menghancurkan. “20 cm, Nit. Dijamin lo bakalan puas... sampe ketagihan lah pokoknya” kata katanya, dalam dan ganas.
10726Please respect copyright.PENANAul3MTyJY3x
Anita sontak mundur sedikit, tubuhnya bergetar efek minuman dan juga orgasmenya tadi sedikit membuatnya lemas namun tetap awas. “auhh jangan dong bang nita Takut,... itu bisa bikin memek nita robek.” Tapi temen-temennya Yudas malah semangat ingin melihat aksi Yudas mereka mendorong dengan kasar. “Ayo, Nit! Lo pro, kan? Kita bayar mahal nih! Masa lonte nolak Kontol” Karena mabuk, duit, dan takut, Anita pasrah, membuka pahanya lebar, memeknya yang udah merah, bengkak, dan basah mengundang, meski hatinya berteriak minta tolong.
10726Please respect copyright.PENANA31TZ3Sx2Nu
Budi, dengan badan gendutnya, duduk di pinggir tikar, nyuruh Anita berjongkok di depannya. Dia minta Anita mijit kontolnya dengan payudara besar yang kenyal itu, putingnya yang cokelat gelap udah mengeras karena dingin dan sentuhan. Anita terpaksa gesek-gesekkan payudaranya yang montok dan hangat di kontol Budi, sambil jilatin ujungnya yang licin dengan lidah lelah, lidahnya muter-muter di kepala kontol itu, bikin Budi mendengus keenakan, tangannya meremas payudara Anita keras-keras sampai memerah dan sakit. Sementara itu, Joko, yang botak, berbaring di bawah memek Anita, jilatin klitorisnya yang bengkak dengan ganas, sesekali tusuk-tusuk jarinya yang kasar ke dalam, bikin Anita mendesah nggak terkendali, campur sakit dan nikmat paksa.
“aaarrghhh baanggg pelam pelann “ rintih anita saat Yudas mengarahkan Kepala kontolnya melesak masuk ke memek nya, efek sisa sperma dan cairan sisa orgasme anita sehingga mempermudah Kepala jamur itu membelah masuk. “ Auhhh abnggg penuh banget rasanya ahhhhh, pellaaannn pellllann perihhh banget njirrr” racau Anita mulai menghiba saat Yudas menekan berusaha memasukkan seluruh Kontolnya ke dalam memek anita.
10726Please respect copyright.PENANAhQJTDHZDDv
“ auhhh pana banget bang udahhh udahhh sakit Rahim gw jangan dalam dalam , ampunnn bang ampunnn ohhh” anita mendelik delik menahan tekanan di rahimnya.
Namun yudas tak menghiraukannya dan saat kontolnya terasa tak mampu melesak masuk lebih dalam meskipun masi menyisakan sperempat lagi dai berhenti mencoba meresapi denyutan dnyutan kenikatan yang di timbulkan oleh kontraksi otot otot di dalam Memek Anita.
10726Please respect copyright.PENANAPdkTIWplOJ
Sementara itu Budi Setelah sepuluh menit dikocok oleh Anita, Budi pun muncrat, maninya yang kental dan panas membasahi wajah Anita yang cantik dan payudaranya yang berkilau keringat. Anita, yang udah muak sama rasa asin dan lengket itu, muntahin ke samping dengan jijik. Budi langsung gusar, jambak rambut Anita yang panjang dengan brutal, dan tampar pipinya sampai memerah dan panas. “Pelacur, kurang ajar! Berani-beraninya buang air mani gue! Kalo lo ulangin, gigi lo gue rontokin!” bentaknya, suaranya kasar penuh amarah, hatinya panas karena ego terluka.
10726Please respect copyright.PENANAYUusRkY7m1
Anita meringis kesakitan,akibat sodokan kontol jumbo Yudas sampai air matanya menetes deras, tubuhnya bergetar karena sakit dan malu, tapi nafsu mabuk dan ketakutan bikin dia tetep diam, hatinya hancur tapi tak berdaya. Yudas, yang nontonin dari samping, kontolnya makin keras dan berdenyut, meronta-ronta pengen ikut. Melihat Anita diperlakukan kasar, bukannya kasihan, nafsunya malah makin ganas, seperti binatang liar yang haus darah. “Kenapa, Nit? Lo nggak terima? Tapi sekarang lo udah di sini, nggak bisa ngapa-ngapain. Jadi jangan macem-macem, ya!” katanya, ketawa sinis dan kejam, suaranya penuh ancaman.
10726Please respect copyright.PENANAfAsG9bownn
Mereka kembali gerayangi tubuh Anita dengan lebih brutal. Yudas semakin membuka lebar paha Anita yang mulus dan gemetar itu, dan mulai menaikkan tempo sodokan kontolnya yang besar dan hitam ke memek Anita yang masih sempit meski udah basah, meesak masuk paksa meregangkan bibir memeknya yang mulai memerah,hingga ahirnya Batang 20 Cm itu berhasil melesak masuk sleuruhnya menimbulkan suara khas seperti tepuk tangan yang membuat Anita menjerit kesakitan, giginya menggigit bibir bawah sampai berdarah. Joko, dengan ganas, adu lidah sama Anita, lidahnya menari kasar di mulutnya yang basah, sambil tangannya milin-milin putingnya yang keras kayak ceri, memilin sampai sakit. Budi maju-mundurkan pantatnya cepet, suara plok-plok memenuhi gubuk, rasanya seperti menghukum.
10726Please respect copyright.PENANAEUScA9LOyg
Beberapa menit digenjot begitu, badan Anita menegang, otot-otot memeknya mengejang paksa, dia orgasme hebat meski tak diinginkan, cairan hangat membasahi kontol Yudas, lalu melemas, napasnya tersengal, hatinya campur aduk antara nikmat paksa dan kebencian. “Heh, baru kali ini lo ngerasain kontol gede kayak gini, enak nggak? Jawab!” bentak Budi, narik rambut Anita dengan kasar.
10726Please respect copyright.PENANAZi67k8p0fJ
Karena takut mereka semakin gila, Anita, dengan air mata berlinang, jawab pelan dan gemetar, “E... enak, enak sekali...”
10726Please respect copyright.PENANAjzxPnC1kif
“Lebih keras, biar kita denger!” teriak Joko, suaranya penuh ejekan.
10726Please respect copyright.PENANACHseER3xJ9
“Iya, saya suka sekali bercinta sama kalian!” jawab Anita lebih keras, suaranya bergetar penuh kepasrahan dan air mata, hatinya pecah tapi mulutnya terpaksa bohong.
10726Please respect copyright.PENANAtPuU1T0xI2
“Tuh, lo denger sendiri, lo suka sama kita!” ejek mereka, tertawa puas dan kejam, seperti menang perang.
10726Please respect copyright.PENANA5cB7Wxiqaj
Hati Anita kayak mau meledak saking sakit dan malu, tapi dia nggak bisa ngapa-ngapain, tubuhnya udah lemas dan sakit di mana-mana. Joko yang mulai bernafsu kembalu lalu menggantikan yudas dengan mengubah posisi Anita jadi doggy style dan dengan kasar, pantatnya yang bulat terangkat tinggi, gemetar. Dia masukin kontolnya yang panjang ke anus Anita, “ ahh memek lo pasti uda longgar ge pake burit lo ajalah biar masik brasa sempit “ KOntol itu pun langsung meregangkan lubang yang ketat itu dengan brutal, “ ahhh jangan bang aku blm pernah aku gak mau di sodomi aaahhhhh” Anita menjerit panjang kesakitan. Sebab Dengan tiba-tiba, joko menghujamkan sepenuh tenaga, bikin Anita tersentak dan teriak lebih kencang, “Aaahh! Stop, kumohon jangan!” air matanya mengalir deras, tubuhnya bergetar hebat. Mereka malah ketawa, nafsu mereka makin liar, seperti setan yang haus penderitaan.
10726Please respect copyright.PENANAUXI7ip6d02
Budi menimpali dengan sinis, “Sstt, tenang, sayang. Jangan ribut, nanti orang masuk, lo celaka!” Anita, dengan mulut penuh kontol Yudas yang raksasa, cuma bisa bersuara tercekik, “Emhh... emhh...” bibirnya meregang maksimal, air liurnya menetes, rasanya seperti mau robek. Joko genjot dari belakang dengan ganas, tangannya nampol pantat Anita yang udah memerah dan panas, setiap tamparan bikin kulitnya bergetar dan sakit.
10726Please respect copyright.PENANAaT7wZEQ0Ap
Payudara Anita, yang bergoyang liar kayak buah pepaya matang, diremas-remas kasar oleh Yudas sampai memerah dan memar, jarinya mencubit putingnya dengan brutal, bikin Anita menjerit lebih kencang di antara kontol di mulutnya. Semakin Anita menjerit dan meronta, semakin ganas Yudas, nafsunya seperti api yang dipicu oleh penderitaan wanita itu dia tarik rambut Anita, hujamkan kontolnya lebih dalam ke mulutnya, rasanya seperti menghancurkan, badannya yang gemuk bergoyang penuh kekuatan, keringatnya menetes ke tubuh Anita. “Jerit lagi, Nit! Itu bikin gue makin semangat!” desahnya, suaranya serak penuh keganasan, matanya membara seperti predator.
10726Please respect copyright.PENANAVdiFnOzuk0
Joko ejakulasi karena lubangnya terlalu sempit, mani panasnya memenuhi pantat Anita, bikin dia merasa panas dan kotor. Budi lalu mangku Anita dari belakang, masukin kontolnya ke memek Anita yang udah becek dan sakit, genjot naik-turun dengan kasar. Anita, tanpa sadar karena lelah, ikut goyang sensual mengikuti irama Budi, tapi hatinya menangis. Joko ambil sekaleng bir, siramin ke tubuh Anita yang berkeringat, bir dingin mengalir di payudaranya yang montok, bikin kulitnya merinding, lalu jilatin tetesannya dengan ganas, lidahnya nyapu setiap inci, gigit putingnya pelan tapi menyakitkan. Yudas, sambil goyang brutal, jilatin leher jenjang Anita, lidahnya bermain di telinganya, tangannya remas-remas payudaranya yang kenyal dengan kekuatan penuh, meninggalkan memar, bikin Anita menjerit lagi dan itu hanya bikin Yudas makin liar, hujamannya semakin cepat dan dalam, rasanya seperti mau merobek.
10726Please respect copyright.PENANAnb4jfN43PH
Setelah Budi selesai, mani panasnya membasahi paha Anita yang gemetar, Joko masih belum puas. Dia miringkan tubuh Anita dengan kasar, angkat kaki kanannya yang mulus dan panjang ke bahunya, kakinya yang putih kontras dengan kulit sawo matangnya yang basah keringat, dan mulai tusuk-tusuk memeknya dengan ganas, setiap hujaman seperti pisau. Anita nahan sakit bercampur nikmat paksa, menggigit tikar kotor dengan gigi gemetar, wajahnya penuh air mata, memar bekas tamparan, dan ekspresi putus asa. Joko genjot tanpa ampun, suara benturan daging memenuhi ruangan, seperti ritme kekerasan. Budi jilatin puting Anita yang sensitif, lidahnya bermain-main, gigitannya pelan tapi menyakitkan, bikin Anita menjerit lagi.
10726Please respect copyright.PENANANsmeHM1xzc
Yudas, yang nafsunya kembali memuncak,langsung mengambil alih dengan brutal. Dia dorong Anita telentang, buka pahanya lebar-lebar dengan tangan kasar, dan hujamkan kontol raksasanya ke memek Anita yang udah bengkak. Sensasi ketat dan basah bikin dia mendesah ganas, “Ahh, sempit banget, Nit! Jerit lagi, biar gue makin kenceng!” Setiap jeritan Anita bikin dia semakin semangat, genjotannya semakin cepat dan dalam, badannya yang gemuk menindih Anita, keringatnya menetes ke payudaranya, tangannya meremas lehernya pelan tapi mengancam, urat-urat di lengannya menonjol. Anita menjerit kesakitan seperti kesurupan, “Aaaah! Ampun, bangg! Sakit banget! Kontol abang terlalu gede, aaduuhhh robek gue! Ampunnnn bang. Kumohon berhenti, ampun! Aaaargh!” tubuhnya bergetar hebat, air matanya mengalir deras, tapi itu hanya memicu keganasan Yudas lebih lagi dia tarik rambutnya, gigit bahunya sampai memar, hujamanannya seperti mau menghancurkan, rasanya penuh gairah gelap dan kekuasaan, setiap dorongan membuat Anita menjerit lebih kencang lagi, “Ampun! Sakit! Berhenti, kumohon! Aku nggak tahan lagi! Aaaah!” Jeritannya memenuhi gubuk, tubuhnya meronta tapi lemah, kesakitan yang membakar seperti api neraka, sampai akhirnya mata Anita terpejam, napasnya tersengal-sengal, dan dia pingsan total, tubuhnya lemas kayak boneka rusak di bawah tekanan kontol raksasa itu.
10726Please respect copyright.PENANAx0Ng2zwvcB
Mereka buang mani mereka di tubuh Anita dengan kasar, meratainnya sampai mengkilap oleh keringat, bir, dan air mani, bikin dia terasa kotor dan hancur. Joko, dengan kejam, kencingin tubuh Anita yang udah nggak berdaya, air kencing panas mengalir di perut dan payudaranya, bikin kulitnya panas dan malu yang dalam. Setelah puas, mereka beres-beres dan bilang ke Yudas, “Hei, kami tinggalin tuh lonte lo. Dia hot, tapi sayang lemah, baru segitu udah pingsan. Tapi servisnya lumayan, bro. Thanks, bye!” Mereka kabur ke kegelapan malam, meninggalkan Anita dalam traumanya yang dalam.
10726Please respect copyright.PENANAhI66HGdHkr
Yudas, masih ngos-ngosan dengan napas berat, duduk sendirian di gubuk, pikirannya campur aduk antara kepuasan ganas yang masih berdenyut di tubuhnya dan khawatir samar atas apa yang baru terjadi. Anita tergeletak di tikar, tubuhnya penuh memar, air mata kering di wajahnya, trauma yang dalam menggerogoti jiwanya dia sering termenung dan menangis sendirian setelah malam jahanam itu.
10726Please respect copyright.PENANAOfyIyxsg0P
Yudas nggak tahu bahwa malam liar ini cuma awal dari kekacauan yang bakal datang.
10726Please respect copyright.PENANAfkNwXOF7UZ
Jangan Lupa Follow Dan Cek Karya lainnya Ya Sultanku
ns216.73.216.13da2


