
Jam masih menunjuk pukul 5 pagi. Dian membuka matanya dengan berat. Tubuhnya masih letih, pegal, dan ada rasa aneh yang sulit ia ceritakan. Ia menoleh, Suami nya,masih terlelap sambil tersenyum kecil seolah mimpi indah menyambut harapan besar sebagai calon kepala desa.
11739Please respect copyright.PENANA0m6SurYURX
Dengan langkah pelan, keluar kamar. Di luar, terdengar suara riuh: saudara-saudara dan tetangga sudah ramai di dapur serta halaman, menyiapkan makanan untuk tamu yang pasti akan berdatangan.aroma wangi nasi liwet dan gorengan memenuhi udara.
11739Please respect copyright.PENANAhGKGcaBgZG
Ibunya yang sudah sepuh melihatnya penuh khawatir.
Ibu: “Dian, kamu pucat, nak… kamu sakit?”
11739Please respect copyright.PENANA50tbXFraDD
Dian buru-buru menggeleng, tersenyum tipis.
Dian: “Nggak, Bu… gak papa. Mungkin cuma capek aja…”
11739Please respect copyright.PENANAcvPq6dqa3Y
Ia mencoba menyembunyikan keletihan yang sebenarnya bukan hanya karena kerja, tapi karena “tugas” yang baru ia jalani semalam.
11739Please respect copyright.PENANANZ82bnvI8Z
Pelan-pelan ia kembali ke kamar, lalu menampar bahu suami.
Dian: “Pah, bangun… orang-orang sudah rame, kita harus siap-siap.”
11739Please respect copyright.PENANAQiY6AljsCx
suaminya menggeliat, membuka mata, tersenyum lebar.
Tri: “Iya, Mah… aku masih mimpi indah. Rasanya nomor dua ini pertanda baik. Aku yakin kali ini kita bisa menang.”
11739Please respect copyright.PENANACZ7pt6jVZs
Dian hanya tersenyum hambar, menutupi hatinya yang berkecamuk.
Dian: “Iya, Pah… ayo bangun, kita persiapkan hari ini dengan baik.”
11739Please respect copyright.PENANAPhXH1AZ9zZ
Setelah itu, Dian masuk kamar mandi. air dingin kembali menyiram tubuhnya. Ia mengeramas rambutnya yang masih lembut, seolah mencoba menghapus sisa kenangan semalam. Namun bayangan Surya tetap muncul di benaknya, membuat jantungnya berdegup tak karuan.
11739Please respect copyright.PENANA3cJZrQl6Oo
Dian (berbisik pelan di bawah guyuran air):
“Ya Allah… kuatkan aku… ini semua demi suami…”
SATU MINGGU KEMUDIAN....
Malam itu halaman rumah Dian ramai. Lampu gantung menyala, suara dialog tetangga bercampur dengan tawa. Suami Dian sibuk menemani tamu-tamu yang datang, sementara Dian masuk kamar dengan alasan capek.
11739Please respect copyright.PENANAcVJ38dRmvT
Begitu pintu terkunci, ia langsung rebahan di kasur, menarik napas panjang. Tangannya otomatis meraih ponsel, membuka aplikasi whatsapp dan menghubungi Surya melalui video call.
11739Please respect copyright.PENANAi3hjEVDYfo
Surya (muncul di layar, tersenyum lebar):
"Eh, istriku… lagi apa? Kok VC malem-malem gini?"
11739Please respect copyright.PENANAnx6NgS5pr6
Dian (senyum malu-malu):
“Biasa, orang-orang rame di depan. Aku malah nganggur di kamar. Kangen, Pak…”
11739Please respect copyright.PENANAMxTChlTBKf
Surya (meledek):
“Hhh… kangen? Biasanya kamu pura-pura jaim, bilang nggak butuh aku.”
11739Please respect copyright.PENANAwxqLbyWnJd
Dian (ketawa kecil, nutupin wajah pakai tangan):
“Ya kalo sekarang kan beda… aku emang kangen beneran.”
11739Please respect copyright.PENANAScEqbJI9L0
Surya (menyipitkan mata, nadanya menggoda):
“Coba liat… kamu pake baju apa malem ini?”
11739Please respect copyright.PENANAumEoKY5Iiv
Dian (ngedumel manja):
“Ih, Pak ko gitu sih… aku masih pake daster.”
11739Please respect copyright.PENANApUAG6FB02b
Surya (dengan suara berat):
“Buka deh… aku pengen liat kamu malam ini..sayang.”
11739Please respect copyright.PENANAm2RfqWgL28
Dian menggigit bibirnya. Matanya melirik ke arah pintu, memastikan terkunci rapat. Suara dari luar kamar masih terdengar ramai, tapi justru bikin deg-degan. Perlahan, ia menurunkan resleting dasternya.
11739Please respect copyright.PENANAPpPL2Zxb0k
Dian (berbisik, senyum malu):
“Pak, jangan lama-lama ya…kalo ketauan bisa direpot.”
11739Please respect copyright.PENANAEKxCz6tfIh
Surya (dengan desahan kecil):
“Hhh… tenang, aku cuma pengen liat kamu… biar aku bisa tidur nyenyak. Ayo, lepas semuanya.”
11739Please respect copyright.PENANAoXVIi6gaJm
Dian pun menarik dasternya sampai terlepas. Ponselnya ia sandarkan di bantal, menyorot tubuhnya. Wajahnya merah, antara malu dan terbuai.
11739Please respect copyright.PENANAg0bBV9Ff2u
Dian (nada lirih, pasrah):
“Udah, Pak…puas liatnya?”
11739Please respect copyright.PENANAjtQsxbhjiv
Surya (mata berbinar di layar, suara berat):
“Ya Allah, Dian… kamu cantik banget. Aku nggak bakal bisa lepas dari kamu.”
11739Please respect copyright.PENANAnDl0WedCLW
Dian (senyum tipis, tapi matanya berkaca-kaca):
“…Aku juga udah nggak bisa bohong lagi. Aku nyaman, Pak. Meski salah, tapi aku bahagia gini.”
11739Please respect copyright.PENANAbMzxvbXHql
Suara riuh dari luar kamar masih terdengar, tapi di layar kecil itu dunia Dian seolah hanya berduaan dengan Surya.
---
Usai videocall yang begitu mesra, Surya masih merasa belum puas. Ia kemudian mengirim pesan singkat, meminta Dian untuk menemuinya di sebuah gubuk sawah tak jauh dari rumah Surya. Malam sudah larut, suasana rumah Dian masih ramai oleh para kerabat yang membahas rencana kampanye suami. Dian sempat diliputi keraguan—antara menjaga nama baik di mata keluarga atau menurut ajakan Surya. Namun, rasa candu dan kelanjutannya membuatnya akhirnya mengambil keputusan sesuai permintaan itu.
11739Please respect copyright.PENANAXDoevlWYcW
Surya: “Dian… aku belum puas, ayo ketemu sawah belakang rumah kamu. Sekarang.”
11739Please respect copyright.PENANAIp8eO7wUFj
Dian: “Pak, gila ya… ini udah malem banget, rumahku rame. Mana mungkin aku gampang keluar gitu aja.”
11739Please respect copyright.PENANAYumNxP8An0
Surya: “Ah, kamu bisa. Kamu bisa pinter nyari alasannya. Aku pengen banget ketemu,kangen..”
11739Please respect copyright.PENANANc2SMmZKyi
Dian: “Hmm… tapi kalo sampe ada yang liat gimana, Pak? Bisa bahaya,nanti..”
11739Please respect copyright.PENANAYoUC33iTW8
Surya: “Nggak bakal ada yang liat. Jalan belakang sepi, kamu tau sendiri. Aku janji aman.”
11739Please respect copyright.PENANADOgriJ1OEW
Dian: “…Ya ampun pak. Aku capek loh,tapi ya udahhh aku kesana”
11739Please respect copyright.PENANAEADnoRf8kh
Surya: “Hehe…Ayo, Dian. Aku tunggu di gubuk, jangan lama-lama.”
11739Please respect copyright.PENANAzpSiCOUMsO
Dian: “Yaudah deh… tapi bentar, aku harus nyari alasan dulu. Jangan ngechat terus, ntar ketauan suami.”
11739Please respect copyright.PENANAybt9guO64D
Surya: “Sip. Aku sudah siap di sini. Buruan, aku pengen kamu sekarang juga.”
Surya: “Dian… hhh, badanmu anget banget.”
11739Please respect copyright.PENANAGQmgGI57kL
Dian: “Pak…jangan keras-keras,ada yang denger,nanti… ahh…”
11739Please respect copyright.PENANA4HdHqHhZ9d
Surya: “Ssst… diem aja nikmatin.payudara kamu empuk banget, bikin aku makin muda rasanya.”
11739Please respect copyright.PENANAfjsFODu997
Dian: “Hhh… Pak… tangannya jangan nakal gini, aku malu,aaahhhh…”
11739Please respect copyright.PENANAxszRPst7uW
Surya: "Malu tapi badannya merinding gini? Hehe… kamu desah sendiri loh sekarang."
11739Please respect copyright.PENANAZAbVJzVmlU
Dian: “Mmmhh… iya… tapi jangan kenceng gitu, Pak… ahh…aahhh”
11739Please respect copyright.PENANAucC7SrSueQ
Surya: “aahhh slurrrpphh...bibirmu manis banget, Dian… aduhhh…”
11739Please respect copyright.PENANAzzCjgNNkza
Dian: “Hhh… Pak Surya… jangan lama-lama… aku takut kalo ada yang liat… mmmhh sluurrrphh srrluurrppphhh
11739Please respect copyright.PENANAlmQAPvyhOD
Surya: “Tenang aja, gak ada siapa-siapa. Nikmatin… ahh, payudara kamu… bikin aku nggak bisa berhenti.”
11739Please respect copyright.PENANAcfgUQTRaX6
Dian: “Hhh… Pak,hmmm…”
Surya: “Dian… Aku pengen kamu yang bikin aku puas malam ini.”
11739Please respect copyright.PENANA48gB4BJQ6t
Dian: “Hhh… Pak… maksudnya gimana?…”
11739Please respect copyright.PENANAQ7NFaug1CP
Surya: “Hehe… kamu ngerti maksudku kan. Pake mulutmu, biar aku bener-bener lega.”
11739Please respect copyright.PENANA9z0aJg3KMO
Dian: “Ya ampun, Pak… malu banget aku… hhh…”
11739Please respect copyright.PENANAWsLNUNCboS
Surya: “Ssst… gak usah malu. Cukup aku sama kamu yang tau. Ayo.”
11739Please respect copyright.PENANAheEMJiLtMq
Dian: “Hhh… iya, Pak… aku coba… tapi jangan keras-keras ngomongnya,takut ada yg lewat sekitae sini..
Dian kemudian menyepong kontol surya
'sluppp sluppp slupppp slupppp'
Surya: “Nah begitu… bagus. Aduh, rasanya… ahhh… iya, terusin, jangan berhenti, Dian. Kamu pinter, bikin nikmat.”
Surya 'ahhh ahhhh ahhh ahhhh
Dian: “Hhh… Pak… beneran kayak gini cukup? Aku takut salah 'slurrppp slurrrphhh…”
11739Please respect copyright.PENANABJOFAhzkrs
Surya: “Enak banget, .Terus aja, jangan lepas… ahhh,ahhh..ahhh..ahh…”
5menit kemudian
'crrotttt crotttt,crottt,surya klimaks di mulut dian
Surya: “Hhh… gila, Dian… aku puas banget. Kamu luar biasa malam ini.”
11739Please respect copyright.PENANAFw0WETYkOZ
Dian: “Hhh… Pak… jangan ngomong gitu,terus… tapi yaudah, yang penting Pak Surya seneng.”
11739Please respect copyright.PENANABng4ko7C3u
Surya: “Bukan cuma seneng… aku jadi tambah nagih. Kamu memang racun buat aku.”
11739Please respect copyright.PENANAipTfX5bNWV
Dian: “Hhh… yaudah, aku pulang dulu ya, Pak. Kalo kelamaan takut ketauan.”
11739Please respect copyright.PENANAGnwmXnSnpb
Surya: “Iya, hati-hati. Tapi inget… kamu milik aku sekarang.”
11739Please respect copyright.PENANAYXGYsGtL5h
Dian : “…iya pak, saya inget.”
---
11739Please respect copyright.PENANAJrJnAhyyFN
(Dian pulang dengan langkah terburu-buru, wajahnya masih panas, dadanya sesak campur aduk antara senang, takut, tapi juga anehnya merasa puas. Sampai di rumah, suasana sudah lebih tenang. Ia masuk kamar, memastikan pintu terkunci. Tangannya gemetar saat membuka ponselnya. Notifikasi chat dari Surya langsung muncul.)
11739Please respect copyright.PENANAy5kb5DB0ra
Surya (chat): “Udah sampe rumah, Dian?”
11739Please respect copyright.PENANAWY0jmSYq6w
Dian (chat): “Iya Pak. Aku udah di kamar. Badan masih lemes, sumpah.”
11739Please respect copyright.PENANAy80co4uSGo
Surya (chat): “Hehe… bagus. Aku seneng banget sama kamu malam ini. Rasanya masih kebayang,”
11739Please respect copyright.PENANAypOqPGNKgI
Dian (chat): “Aku juga bingung, Pak… harusnya aku nyesel… tapi malah kepikiran terus.”
11739Please respect copyright.PENANAo2mCwvFYet
Surya (chat): “Hehe, itu tandanya kamu sudah jadi punyaku seutuhnya, Dian. Kamu nggak bakal bisa lepas lagi.”
11739Please respect copyright.PENANAHwITO28drH
Dian (chat): “…Hhh… jangan ngomong gitu Pak.heheh”
---
Surya: “dian belum ngantuk kan,?”
11739Please respect copyright.PENANACrWumuGuH9
Dian: “Belum, Pak.kayanya gak bisa merem.”
11739Please respect copyright.PENANARF2W8u614W
Surya: “Hehe… gara-gara aku ya? Masih kebayang tadi di gubuk?”
11739Please respect copyright.PENANAMxW5kpMcOK
Dian: “Iya… ihh nekat banget... Aku malu sendiri, Pak.”
11739Please respect copyright.PENANAnLcZbv33YV
Surya: "Malu kenapa?Aku udah tua, tapi kamu bisa bikin aku serasa muda lagi."
11739Please respect copyright.PENANAMCO6eyxdzT
Dian: “Hhh… jangan gombal deh, Pak. Tapi… jujur aku juga nggak nyangka bisa selepas itu sama Bapak.”
11739Please respect copyright.PENANAIBG4CtNxqC
Surya: “Hehe, berarti kamu sudah cocok sama aku. Ngaku aja, kamu juga nikmatin kan?”
11739Please respect copyright.PENANARs6gikMBNU
Dian: “…Iya, Pak. Aku nikmatin. Awalnya aku pikir hanya kewajiban, tapi kok lama-lama aku nungguin juga ya.”
11739Please respect copyright.PENANAUKHiqW80zv
Surya: “Nah, itu dia. Kamu sudah kecanduan aku, Dian. Sama kayak aku kecanduan kamu.”
11739Please respect copyright.PENANAuRtPiTcuDk
Dian: “Aduh, Pak… jangan bikin aku tambah kepikiran. Suami aku lagi nemuin tamu, aku malah mikirin Bapak terus.”
11739Please respect copyright.PENANA4Qknc9a809
Surya: “Hehe, tenang aja. Yang penting aku sama kamu bisa jaga rahasia ini. Besok aku pengen ketemu lagi, bisa?”
11739Please respect copyright.PENANAmwP6ftqVzK
Dian: “Hmm… aku coba cari alasannya. Tapi jangan sering-sering banget, Pak. Aku takut ada yang curiga.”
11739Please respect copyright.PENANAFNYTnAfGo0
Surya: “Santai, aku tau kapan waktunya. Tapi inget, tiap aku minta, kamu harus nurut. Janji kan?”
11739Please respect copyright.PENANA0EM1twWyqq
Dian: “…Iya, Pak. Aku janji. Tapi jangan bikin aku kebablasan ya.”
11739Please respect copyright.PENANAvazSZAP2S0
Surya: “Hehe… udah kebablasan dari tadi, Dian. Tidur sana, besok kamu masih harus pura-pura jadi istri alim. Selamat tidur, bidadariku.”
11739Please respect copyright.PENANA1c0AhkQfI7
Dian: “Hhh… iya Pak. Selamat tidur juga. Jangan nakal di mimpi ya,hehehe
---