BAB 6: BANG DENI TAU CARANYA?
268Please respect copyright.PENANAfOaueZ79ZA
268Please respect copyright.PENANAfrru1QIaKk
268Please respect copyright.PENANA74BlHqhH1c
Selesai mandi, Jule langsung menuju dapur untuk memasak. Air mandi masih meninggalkan kesegaran di kulitnya, rambut basah dibungkus handuk di bawah hijab sementara. Siang itu, ia mengenakan kaos ketat berlengan panjang yang membentuk lekuk payudaranya yang montok, dan legging yang menempel erat di kulit putih mulusnya, memperlihatkan tonjolan pantatnya yang padat dan bulat. Deni melihat kesempatan ini untuk mendekat lebih jauh. Ia melangkah ke dapur, berdiri di samping Jule yang sedang mengiris sayuran.
268Please respect copyright.PENANAFbH3PetMKN
268Please respect copyright.PENANAw7BxS44Bl9
268Please respect copyright.PENANAXotkAo4HN4
"Mau masak apa hari ini, Mbak?" tanya Deni, suaranya dekat, bahunya hampir menyentuh lengan Jule.
268Please respect copyright.PENANAvZ8DlgesSd
268Please respect copyright.PENANAis8qvrdiBg
268Please respect copyright.PENANAl5WQBaKqm2
"Hmmm, mau masak yang enak-enak dong, Bang," jawab Jule, tersenyum sambil mencuci sayuran di wastafel, air mengalir deras.
268Please respect copyright.PENANAFcQIovm4br
268Please respect copyright.PENANA9q1wN4920D
268Please respect copyright.PENANAHTGaa2ZoIh
"Duh, mau dong yang enak-enak. Hehehe," goda Deni, kini berdirinya semakin dekat, panas tubuhnya terasa di sisi Jule.
268Please respect copyright.PENANALq929nwk7C
268Please respect copyright.PENANAKd8JAs2kZo
268Please respect copyright.PENANAoUQ4MoHf5D
"Udah lama ya nggak dapet yang enak-enak?" balas Jule, tersenyum tipis, matanya melirik Deni sekilas, ada kilatan hasrat yang ia coba tekan.
268Please respect copyright.PENANAwz8MBuDchE
268Please respect copyright.PENANAt7mtTUgeAG
268Please respect copyright.PENANAHohHtFiEhl
Mata Deni menyusuri tubuh Jule, seolah menelanjangi setiap inci—dari leher ramping, ke payudara yang naik-turun pelan, ke pinggul yang melengkung sempurna. "Mbak Jule cantik banget ya, bodinya juga bagus banget. Pasti karena rutin olahraga ya," pujinya, suaranya seperti belaian.
268Please respect copyright.PENANARzX8eZS4VB
268Please respect copyright.PENANALTrHuLHgKa
268Please respect copyright.PENANA07Oqj8lU9m
"Iya dong, Bang. Mumpung masih muda kan, harus pinter ngerawat diri," katanya, tangannya sibuk di wastafel, tapi napasnya sedikit lebih cepat.
268Please respect copyright.PENANAhPx0unlhQM
268Please respect copyright.PENANAbSruf2N72v
268Please respect copyright.PENANAkq6VkvVQmQ
"Iya, badan Mbak Jule tuh langsing tapi montok. Hehehe," goda Deni lagi, tangannya bergerak pelan menyentuh pinggang Jule dari samping.
268Please respect copyright.PENANAqX5ySwIEwM
268Please respect copyright.PENANAJ53SjzW0gA
268Please respect copyright.PENANANGP4DLYlPO
"Emang apanya yang montok?" tanya Jule, pertanyaannya terdengar memprovokasi, tapi suaranya gemetar halus.
268Please respect copyright.PENANAZnuKoCqjf6
268Please respect copyright.PENANANVKUEKqKJV
268Please respect copyright.PENANAwu6UFc3DNq
"Susu, Mbak. Keliatan montok banget, sama..." tangan Deni mendarat di pinggang Jule, jarinya menekan lembut kain legging. "Pantat Mbak bikin saya ngaceng," bisiknya dekat telinga Jule, napasnya hangat menyentuh kulit lehernya.
268Please respect copyright.PENANApGdidbRWBa
268Please respect copyright.PENANAO4XnJKIm8Y
268Please respect copyright.PENANAvkOxaby9H7
Jule setengah menolak rabaan itu, tubuhnya menegang tapi tak langsung menjauh. "Hush! Jangan gitu, Bang. Saya istri majikanmu lho," katanya tegas, tapi suaranya lemah, tangannya memegang pergelangan Deni pelan, seperti ragu untuk melepaskan.
268Please respect copyright.PENANARalOXaoAuj
268Please respect copyright.PENANANwIL4kT3GA
268Please respect copyright.PENANA7cRG2dT8d5
Namun Deni tak gentar. Tangannya turun lebih rendah, menyusuri pinggang ke arah pantat Jule, merasakan kelembutan daging di balik kain ketat. "Cuma penasaran, Mbak. Pasti enak dirasain," bisiknya lagi, jarinya menekan pelan, membuat Jule menggigit bibir bawahnya.
268Please respect copyright.PENANAl6t8cWG44f
268Please respect copyright.PENANACyOKfMmgHK
268Please respect copyright.PENANAwqlzXQvOX2
Hasrat Jule bangkit—pikirannya melayang ke pemandangan pagi tadi, ke mimpi yang tak kunjung pudar—tapi rasa bersalah menamparnya. Tubuhnya panas, pussy-nya mulai basah, tapi ia mendorong tangan Deni menjauh dengan tegas.
268Please respect copyright.PENANAiQoo2QJXov
268Please respect copyright.PENANA1VUGlkSq5a
268Please respect copyright.PENANAHE1JyVtCgU
"Cukup, Bang! Jangan," katanya, suaranya bergetar, mundur selangkah ke belakang wastafel, pipinya merah membara. Matanya menghindari tatapan Deni, tapi ada kilatan keinginan yang tak bisa disembunyikan sepenuhnya.
268Please respect copyright.PENANAieLWCQLIHF
268Please respect copyright.PENANAOlIeF5PRLQ
268Please respect copyright.PENANAAG0e4ZnkE6
Deni tersenyum miring, mundur pelan tapi tatapannya tetap lapar. "Maaf, Mbak. Cuma bercanda," katanya, tapi di dalam hatinya, ia tahu ketegangan ini baru permulaan. Jule berpaling ke wastafel lagi, tangannya gemetar saat melanjutkan memasak, pikirannya kacau antara kesetiaan pada suami dan dorongan nafsu yang semakin kuat. Siang itu, rumah terasa lebih panas, penuh dengan janji godaan yang belum terucap.
268Please respect copyright.PENANAJAzNGJXHic
268Please respect copyright.PENANAI53qufPs40
268Please respect copyright.PENANAxtwBK3vbOh
Malam itu, Ustadz Syaiful baru saja pulang dari acara di sebuah pondok pesantren. Waktu sudah larut, langit gelap pekat menyelimuti rumah sederhana mereka. Saat ia membuka pintu depan, tiba-tiba terdengar teriakan nyaring dari kamar Jule.
268Please respect copyright.PENANATzm21JgYAK
268Please respect copyright.PENANA4V1FBGqYuA
268Please respect copyright.PENANA1xMN63od1A
Hati Ustadz Syaiful langsung berdegup kencang; ia berlari menuju kamar istrinya di lantai bawah. Begitu pula Deni, yang mendengar keributan dari kamarnya di lantai atas, langsung turun tangga dengan langkah cepat, wajahnya penuh kekhawatiran.
268Please respect copyright.PENANABNd42uLAcp
268Please respect copyright.PENANAlz1KZ7iOsE
268Please respect copyright.PENANAqoxPkWSkkP
Ustadz Syaiful membanting pintu kamar Jule terbuka. Matanya membelalak melihat pemandangan mengerikan: istrinya ditindih oleh sosok makhluk raksasa berwarna hijau, tubuhnya berotot, mata merah menyala penuh nafsu jahat.
268Please respect copyright.PENANADMgh5bbLkp
268Please respect copyright.PENANACD3NzuwTgw
268Please respect copyright.PENANAcy7pxnCmC1
Gamis Jule sudah berantakan, robek di bagian dada dan pinggul, hijabnya nyaris lepas dari kepala, rambut panjangnya terurai kusut. Jule berjuang mati-matian, tangannya mendorong dada buto ijo itu, tapi makhluk itu terus meremas pahanya, mencoba merobek kain yang tersisa.
268Please respect copyright.PENANAINfpm1455k
268Please respect copyright.PENANAX5WnRGhSvl
268Please respect copyright.PENANA9j49svrS1F
“Abi! Tolong!” jerit Jule, suaranya parau ketakutan. Ustadz Syaiful tak buang waktu. Ia memanjatkan doa panjang dengan suara lantang, “Bismillahirrahmanirrahim, allahu akbar!” sambil melemparkan sorbannya ke arah buto ijo. Sorban itu melilit leher makhluk itu seperti cambuk suci, membuatnya meraung kesakitan.
268Please respect copyright.PENANAHV1lL66GRK
268Please respect copyright.PENANANU3W1s5BFs
268Please respect copyright.PENANAg5bOaiYsn8
Buto ijo menoleh tajam ke Ustadz Syaiful, matanya penuh amarah membara. Dengan satu dorongan kuat, ia menyikut dada pria tua itu, membuat tubuh renta Ustadz Syaiful terpental ke dinding, tersungkur ke lantai, dan pingsan seketika.
268Please respect copyright.PENANAOqIbAiGWYj
268Please respect copyright.PENANAwO6g3NguVa
268Please respect copyright.PENANAsKqtbpcn7i
Makhluk hijau itu menggeliat kesakitan, asap hijau mengepul dari tubuhnya, sebelum akhirnya menghilang ke kegelapan malam melalui jendela yang terbuka, meninggalkan bau amis dan amis yang menusuk hidung. Deni baru saja tiba di depan pintu kamar, napasnya tersengal. “Ada apa, Mbak?” tanyanya panik, matanya melebar melihat tubuh Ustadz Syaiful tergeletak tak sadarkan diri di lantai.
268Please respect copyright.PENANAaIOwU0Robe
268Please respect copyright.PENANAiHKBjpHH2k
268Please respect copyright.PENANACjIlc2jZ37
Jule, masih gemetar ketakutan, bangkit dari tempat tidur dengan gamis yang kusut menempel di tubuhnya yang basah keringat. “Buto ijo itu datang lagi,” katanya suaranya serak, hampir pecah. Wajahnya pucat, tapi ada kilau aneh di matanya—campuran trauma dan sesuatu yang lebih gelap.
268Please respect copyright.PENANAOjfQgIdWqE
268Please respect copyright.PENANAuFLYc3aO3H
268Please respect copyright.PENANAy8tqaiUsOh
Mereka berdua buru-buru mengangkat tubuh Ustadz Syaiful yang lemas ke atas tempat tidur. Deni, dengan otot lengannya yang kekar dari kerja kasar sehari-hari, memapah pria tua itu dengan mudah. Jule menyusun bantal di bawah kepala suaminya, tangannya gemetar menyentuh dahi Ustadz Syaiful yang dingin. Kamar masih dipenuhi aroma aneh dari serangan tadi, cahaya lampu redup menerangi bayangan panjang di dinding.
268Please respect copyright.PENANARmLU4EKeuN
268Please respect copyright.PENANAmaHkUVPrin
268Please respect copyright.PENANAzltS4Sqdpu
“Mbak, saya tahu cara mengusir buto ijo itu untuk selamanya,” kata Deni tiba-tiba, suaranya rendah tapi tegas, sambil duduk di pinggir tempat tidur tepat di samping Jule. Ustadz Syaiful terbaring diam di sebelah mereka, napasnya pelan dan tak beraturan.
268Please respect copyright.PENANANYikbTD0Mr
268Please respect copyright.PENANARvIQwvX9Wn
268Please respect copyright.PENANASNo7RZzMrH
“Bagaimana caranya?” tanya Jule, matanya memandang Deni dengan campuran harap dan curiga. Ia duduk lebih dekat ke suaminya, tapi posisinya membuat pahanya hampir menyentuh paha Deni.
268Please respect copyright.PENANAyL4czDPrBL
268Please respect copyright.PENANAhGHey4ztlM
268Please respect copyright.PENANAnF0npmTaVF
Deni tersenyum tipis, tatapannya turun ke tubuh Jule yang masih setengah terbuka. "Kalau mbak mau tau, tapi ada syaratnya..!"
[BAB 8. BEGINI CARANYA 🔥🔥🔥-BANG DENI]
https://victie.com/novels/015-membutuhkan-jule-untuk-firda
ns216.73.216.33da2


