-
info_outline Info
-
toc Table of Contents
-
share Share
-
format_color_text Display Settings
-
exposure_plus_1 Recommend
-
Sponsor
-
report_problem Report
-
account_circle Login

Sudah setahun berlalu sejak kisah kelam itu. Nama Indri Febriany pernah ramai dibicarakan, bahkan wajahnya sempat jadi headline gosip digital. Skandal dengan Purnomo, seorang pria beristri, pecah ke publik lewat rekaman amatir. Istrinya, Santi, sempat melabrak langsung—untungnya tanpa sorotan media besar, meski tetap menimbulkan luka dalam karier Indri.
Jadwal ceramah banyak dicancel, endorsement diputus kontrak, bahkan beberapa pihak menuntut ganti rugi. Purnomo sendiri menghilang tanpa jejak. Dan kini, Indri berusaha menata ulang hidupnya.
Hari itu, Indri duduk di kursi sederhana, wajahnya tanpa riasan tebal, hanya jilbab polos, kamera ponselnya terpasang di tripod kecil. Ia menyalakan fitur live Instagram, menarik napas dalam, dan mulai berbicara.
---
(Dialog POV IG Live – Indri)
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…"
"Saya Indri Febriany, hari ini saya ingin berbicara langsung, tanpa perantara, tanpa panggung, tanpa sorotan lampu. Hanya saya… dan kalian yang sudah mendengar banyak berita tentang saya."
(Indri menunduk sebentar, suaranya bergetar, tapi ia mencoba tegar)
"Beberapa waktu lalu, beredar rekaman pribadi yang sangat mencoreng nama saya sebagai seorang ustadzah, sebagai seorang istri, sebagai seorang perempuan. Saya tidak akan membantah… karena memang itu saya. Saya khilaf."
"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya pada semua pihak, terutama pada keluarga besar saya, pada jamaah yang sudah percaya, pada panitia-panitia yang kecewa, dan… yang paling berat, pada Bu Santi dan keluarganya."
(ia meneteskan air mata, buru-buru mengusapnya)
"Saya tahu, mungkin tidak ada kata maaf yang cukup untuk menebus luka yang sudah saya buat. Tapi saya ingin semua orang tahu, saya sedang berusaha bangkit. Saya sudah menjalani konsekuensi: kehilangan pekerjaan, kehilangan kepercayaan, kehilangan sebagian harga diri saya. Tapi saya yakin… Allah Maha Pengampun, dan saya ingin kembali ke jalan yang benar."
"Saya tidak akan menyalahkan siapa pun. Semua ini salah saya, kelemahan saya. Doakan saya bisa lebih kuat, bisa istiqomah, dan bisa memperbaiki hidup saya ke depan."

After each update request, the author will receive a notification!
smartphone100 → Request update
Thank you for supporting the story! :)
Please Login first.
Reading Theme:
Font Size:
Line Spacing:
Paragraph Spacing:
Load the next issue automatically
Reset to default