Selingkuh dengan atasan suamiku

Beberapa minggu kemudian, aku pergi ke Mall

untuk berbelanja bulanan. Saat laku masih asik

mengambil buah dan sayuran. Tiba-tiba aku

melihat seorang yang sangat ku kenal.

Tentu saja dia adalah Wahyu. Tunggu sebentar

bukankah Wahyu ada di luar Negeri bersama

suamiku? Kenapa dia ada di Indonesia sekarang?

Kalau Wahyu ada di Indonesia, apakah itu artinya

Bagas juga telah kembali?

Aku tidak jngin hanya berpikir dan bertanya-tanya

tanpa áda jawaban. Dengan demikian aku

mendatangi Wahyu untuk bertanya.

Wahyu cukup terkejut saat melihatku berbelanja

"Hai, apa kabar?" sapa Wahyu dengan ramah.

"Aku baik-baik saja. Tapi, maaf aku penasaran,

kapan kamu kembali ke Indonesia?" tanyaku langsung.

Wahyu menjawab,"Aku sudah kembali selama

seminggu yang lalu. Ada beberapa proyek yang

harus aku selesaikan di kantor pusat, jadi aku

pulang ke sini untuk menyelesaikannya.'

"I see," jawabku sedikit kecewa, seolah ada harapan

terpendam bahwa Bagas akan kembali bersama

Wahyu.

"Tenang saja, suamimu bekerja sangat keras di

sana. Dia pasti akan segera kembali, setelah

menyelesaikan pekerjaannya.'

Aku merasa senang mendengar yang Wahyu

katakan.

"Oh iya, apakah kamu pergi sendiri? Bagaimana

kalau aku antar pulang?" Wahyu menawarkan

Aku ragu yntuk menerima tawaran Wahyu karena

aku merasa sedikit canggung, tapi akhirnya aku

sepakat. Kami berjalan ke mobil Wahyu dan masuk

Selama perjalanan pulang, kami berbincang

bincang tentang kehidupan masing-masing. Wahyu

tampaknya sudah sangat akrab dengan kota

tempat tinggalku karena dia bercerita tentang

daerah-daerah yang telah dia kunjungi.

Kami/tiba di depan rumahku dan aku turun dari mbl

dengan terima kasih. Namun, Wahyu

bertanya,"Kamu tidak mau mengajakku masuk dan

minum kopi?"Aku merasa agak malu dan ragu-ragu,

tapi akhirnya aku mengajaknya masuk ke dalam

rumah.

Kami duduk di ruang tamu sambil minum kopi dan

ngobrol tentang kehidupan serta kisah-kisah lucu

dari masa lalu. Terkadang, kami tertawa hingga air

mata berlinang dan merasa bahwa waktu terasa

berjalan terlalu cepat.

"Tentu saja aku merindukanmu," kata Wahyu tiba-

tiba."Tidak hanya karena kita teman baik, tapi juga

karena kamu sangat penting bagi aku.'

Aku tersentuh oleh kata-katanya, tapi aku juga

merasa sangat cemas. Apakah Wahyu memiliki

perasaan romantis padaku? Apakah aku memiliki

perasaan yang sama padanya?

"Terkadang aku merasa sedikit cemburu pada

Bagas," confess Wahyu tiba-tiba."Tapi, aku tahu

bahwa aku tidak berhak memiliki perasaan itu

karena kamu sudah menjadi miliknya, dan aku

harus menghargainya."

Aku merasa pusing dan terkejut mendengar

perkataan Wahyu, tapi aku juga menghormati dia

karena telah mengungkapkan perasaannya dengan

jujur Kami duduk diam sejenak, kemudian da

bangkit untuk pulang

"Terima kasih sudah mengajakku masuk dan minum

kopi," kata Wahyu saat dia berdiri untuk pergi."Akum enghargainya.'

"Terima kasih sudah mengantarkan aku pulang,

jawabku sambil tersenyum."Sampai jumpa lagi.

Sesampainya di kamar, aku memikirkan

percakapan kami hari itu. Aku merasa sedikit gila

karena terus-menerus memikirkannya. Di satu sisi,

aku sangat mencintai Bagas dan tidak ingin

kehilangan dia

Tetapi di sisi lain, aku merasa bahwa ada sesuatu

di antara aku dan Wahyu. Aku berharap Bagas

dapat segera kembali dan kami dapat

menyelesaikan masalah ini secepat mungkin.

Tiga hari kemudian, aku menerima telepon dari

Bagas."Hey sayang, aku akan segera kembali ke

Indonesia!" kata dia dengan senang hati.

Aku merasa senang mendengarnya dan aku mulai merencanakan acara kejutan untuk menyambutnyaA ku tahu bahwa aku harus fokus pada hubunganku dengan Bagas dan melupakan semua perasaany ang berkaitan dengan Wahyu.

Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu. Aku pergi

ke pintu dan terkejut melihat Wahyu di sana dengan

senyum simpul di bibirnya."Ada sesuatu yang ingin

aku bicarakan denganmu," ujarnya dengan lembut..

ns216.73.216.139da2

Reading Theme:

Font Size:

Line Spacing:

Paragraph Spacing:

Load the next issue automatically